Saat yang lain bersiap jumatan, mereka masuk kedalam bank di Jalan Raya Ciamis-Banjar itu. Lantas menodong, menyekap nasabah, satpam dan para karyawan. Kemudian kabur membawa duit tunai lebih dari Rp 126 juta dan beberapa hape milik para korban.
Wakapolres Ciamis Kompol Irfan Nurmansyah menerangkan, salah satu pelaku awalnya berpura-pura jadi nasabah. Mendekati waktu istirahat salat Jumat, pria itu mendadak menodongkan senjata api. Sontak pegawai dibagian teller dan CS berlarian ke arah belakang kantor.
Tidak sendirian, tiga temannya pria itu lalu datang dari arah depan kantor. Enam lagi lalu datang dari belakang. Mereka lantas menodongkan senjata api (senpi) ke arah beberapa pegawai. Selanjutnya pegawai diperintahkan tutup mulut dan tiarap.
Beberapa pegawai serta nasabah lantas diikat serta mulut ditutup memakai lakban. Sedang satpam diborgol serta pukuli oleh dua pelaku yang lain. ”Semua kita kenali beberapa pelaku
bebrapa untuk pekerjaan. Ada yang mengikat, membawa barang curian serta sebaginya, “ tuturnya.
Beberapa pelaku masuk ruang kepala bank unit untuk mengakibatkan kerusakan jaringan CCTV. Beberapa pelaku lantas masuk ke ruang teller untuk mengambil duit tunai. Sedang pelaku yang lain ada yang mencari posisi brankas serta menyekap beberapa pegawai dan nasabah di ruang belakang kantor bank. Tetapi pelaku tak temukan posisi brankas disimpan.
Mereka mengambil duit tunai sekitaran Rp 126 juta di meja teller serta satu unit handphone merk iPhone punya karyawan bank. Beberapa perampok itu lantas keluar ruang. Mereka kabur disangka memakai lima motor. Berpencar.
Polisi hingga tengah malam tadi masihlah memburu komplotan itu. ”Jadi kita lagi lidik serta pengembangan manfaat menguber beberapa pelaku, ” tuturnya.
Masalah pistol yang digunakan beberapa perampok, kata Kompol Irfan, sesaat serupa FN. Tetapi, dia belum meyakinkan apakah rakitan atau bukanlah.
Dudung (45), nasabah yang melihat segera perampokan itu mengakui begitu ketakutan. Serupa di film-film action, sepuluh perampok itu beraksi sembari menendang beberapa korbannya. Tetapi, mereka, terlihat telah membagi peran. Ada yang mengikat nasabah serta beberapa karyawan, ada pula yang mencari duit.
Bagaimana tanda-tanda perampok? Seingatnya sebagian pelaku menggunakan masker. Namun ada pula yang tidak menggunakan penutup mulut serta hidung itu. Mereka bicara dengan logat diluar Jawa.
”Sepengetahuan saya semua bawa senjata api, bentuk senjatanya pistol namun bukanlah seperti yang digunakan polisi Pak. Telah ya saya lagi lemes Pak. Kaki tak karuan. Dada berdebar. Janganlah di tanya lagi, ” ucap dia yang tidak ingin mengatakan alamat tempat tinggalnya itu.
