Selama jadi presiden, kegagalan paling menonjol yang dirasa rakyat kecil yakni di bidang ekonomi. Seperti melemahnya nilai ganti rupiah serta kenaikan BBM. Bahkan juga baru ini Jokowi juga belum dapat merampungkan masalah kebakaran rimba di lokasi Sumatera.
Uraian itu hanya sebagian kecil kinerja Jokowi yang dikira tidak berhasil sepanjang setahun ini. Padahal pada saat kampanye penentuan presiden, Jokowi menjanjikan 9 program prioritas atau dimaksud nawacita untuk rakyatnya. Walau demikian hal itu nyatanya belum sukses dijalankan oleh bekas gubernur Jakarta itu.
Oleh karena itu untuk mengungkapkan rasa kecewanya pada Jokowi, orang-orang Indonesia dari beragam kalangan lakukan demonstrasi.
Ratusan ibu-ibu yang tergabung dalam organisasi Orang-orang Miskin Kota (MMK) Sumsel mengadakan unjuk rasa menuntut Presiden Joko Widodo turun dari jabatannya. Tindakan demontrasi damai ini dalam rangka memperingati setahun kepemimpinan Jokowi-Jusuf Kalla.
Dalam aksinya, massa membawa dan peralatan dapur dan kayu bakar. Lantas, massa memasak batu didalam panci diatas api kayu bakar.
Menurut Weni (53), memasak batu adalah sindiran pada pemerintah yang tidak berhasil mensejahterakan rakyat. Sebab, sejumlah program yang dijagokan pada saat pemilihan presiden 2014 lantas, tak pernah jadi kenyataan.
Bahkan, massa menilainya pemerintahan yang di pimpin Jokowi JK malah bikin rakyatnya miskin. Sebab, semua harga sembako naik, tarif listrik melonjak, dan sebagian sumber mata pencarian warga alami penurunan akibat anjloknya harga sawit dan karet.
“Kami menuntut Jokowi mundur dari presiden. Jokowi gagal pimpin Indonesia, ” ungkap Weni waktu berorasi di Bundaran Air Mancur Palembang, Selasa (20/10).
Dari aksi masak batu ini, kata dia, supaya Jokowi melihat segera penderitaan rakyat. “Rakyat tidak dapat lagi beli lauk untuk makan, jadi batu yang dimasak, ” kata dia.
Sementara koordinator tindakan, Arifin Kalender mengatakan, pendapatan warga sekarang ini tak sepadan dengan harga operasional, belum lagi terjadi PHK serta angka kriminalitas bertambah drastis.
“Ini yang terjadi di Indonesia, orang-orang menjerit lantaran makin miskin, ” katanya.
Jokowi juga dinilai tak dapat merampungkan kabut asap akibat kebakaran rimba dan tempat di beberapa daerah. Akibatnya, beberapa puluh ribu warga menderita penyakit pernafasan, bahkan juga beberapa bayi meninggal dunia terkena asap.
“Penderitaan rakyat tidak habis-habisnya, belum usai satu, nampak permasalahan baru. Berikut keadaan bangsa kita saat ini, ” ujarnya. Merdeka
