Diakuinya untuk menutupi pekerjaan itu dia terpaksa lakukan kebohongan dengan kedua orang tuanya di rumah, dan ia merasa malu bila jati dirinya sebagai " penonton alay " terkuak dan di ketahui ke-2 orang tuanya.
" Saya bilangnya tempo hari itu, 'Ya, Ma, saya di terima di satu TV. ' Mereka tahunya saya masuk ke bebrapa tv itu bukanlah pemirsa, " tutur AN.
Dia lakukan ini mulai sejak pada Januari 2016. Ia mengakui juga memperoleh pekerjaan itu lewat iklan yang dipasang agency di satu koran.
Karena keperluan ekonomi pada akhirnya ia langsung mengontak nomer yang tercantum di koran itu.
An menerangkan kalau dalam waktu sehari ia bisa mengantongi uang sebesar Rp 80000. An juga mengakui mengirimkan beberapa uangnya pada orang tuanya agar tidak curiga.
Hingga saat ini An masih tetap ingin meninggalkan pekerjaannya sebagai penonton bayaran.