Meski Indonesia berulang kali menyatakan tak terlibat sengketa kepulauan di Laut China Selatan, mau tidak mau Indonesia akhirnya terlibat juga sesudah beberapa waktu lalu terjadi ketegangan dengan kapal penjaga pantai China di perairan Natuna.
IHS Jane melaporkan militer Indonesia telah bersiap untuk mengambil beberapa langkah manfaat menyatakan klaim teritorialnya sendiri. Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) bakal menyiagakan empat unit pasukan spesial yang di kenal sebagai Korps Pasukan Khas (PASKHAS), di Pulau Natuna Besar, di Laut China Selatan.
Unit ini dilengkapi dengan system rudal pertahanan udara Oerlikon Skyshield buatan Rheinmetall untuk diletakkan di utara Pulau Natuna Besar dan di selama pantai timur lokasi Pangkalan Udara Ranai TNI-AU. System ini tengah dipakai di pangkalan TNI AU Supadio, Halim Perdanakusuma, dan pangkalan udara Hasanuddin.
Satu transkip hasil pertemuan Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo dengan Komisi Pertahanan Intelijen dan Masalah Luar Negeri atau Komisi I DPR jadi sumber laporan IHS Jane. Transkip itu didapat pada 5 April 2016.
Pertemuan itu mengulas pendanaan untuk mengakuisisi system rudal pertahanan udara jarak menengah untuk Pulau Natuna Besar. Diluar itu, ada juga kajian untuk pengadaan hanggar penambahan manfaat menyimpan sekitaran delapan pesawat tempur di pangkalan udara Ranai.
Pesawat-pesawat tempur itu meliputi pesawat jet tempur Su-27, Su-30, F -16 yang akan dibeli, dan sarana skuadron kendaraan udara tidak berawak (UAV) yang bakal diletakkan di samping timur dari Runway 36 Pangkalan Udara Ranai. Besaran pendanaan meraih USD91 juta. Gagasan inni bakal dikerjakan pada 2019.
Skyshield di bangun Oerlikon Contraves Swiss anak perusahaan Rheinmetall dari Jerman. Skyshield adalah system pertahanan titik yang merujuk pada
rencana SHORAD (short range air defence sistem). Berarti, jangkauan senjata ini masihlah termasuk rendah.
System ini mempunyai kekuatan deteksi radar dan dapat dikaitkan antar unit untuk membuat satu system jaringan pertahanan titik. Skyshield mengusung type kanon Oerlikon Contraves 35/1000 kaliber 35 mm L79 GDF-007 yang dimaksud dapat ikut serta dengan tujuan berbentuk helikopter, jet tempur yang terbang rendah, hingga rudal jelajah.
Mempunyai laras tunggal dan putaran tembakan 1. 000 per menit dan kecepatan tembak, proyektil sampai 1. 440 meter per detik dengan jangkauan efisien sampai 4 km..
Amunisi Skyshield memakai AHEAD (Advanced Hit Energy & Destruction) yang disebut peluru type airbursting atau pecah di udara.
Peluru ini miliki dua varian, yakni ADV (Air Defence Variant) dan IFV. Amunisi ADV di setiap ujungnya menyimpat 152 sub proyektil atau pellet memiliki bahan tungsten yang tiap-tiap pellet mempunyai bobot 3, 3 gram yang bakal menebar saat amunisi pecah di udara dan bakal gampang menembus bodi alumunium pesawat tempur, helikopter, serta rudal.
Pellet bakal membuat jaring metal untuk jadikan pesawat atau rudal susah menghindarinya.
System ini memakai SFCU (Skyshield Fire Control Unit). Tiga unit SFCU bakal membuat satu baterai, atau lebih. Komponen yang terdiri dari setiap SFCU yaitu dua kubah kanon Skyshield 35 mm, satu sensor/radar, dan satu command post (CP) yang berdiri sendiri. Konfigurasi ini sangat mungkin cakupan radar yang sama-sama berpotongan, alhasil memberi poin kelebihan ketahahan system senjata dari jamming. Singkat narasi, jaringan Skyshield tetap masih bakal beroperasi meskipun satu diantara SFCU dihancurkan musuh.
Kekuatan menjejak tujuan terdiri dari dua radius yaitu 12 km. untuk elevasi -5 hingga 70 derajat, atau 20 km. untuk elevasi -5 hingga 42 derajat. Kekuatan deteksi pada tujuan dengan RCS (radar cross section) sekelas jet tempur F-16 yaitu 20 -25 km. walau bakal begitu bergantung keadaan cuaca. Sesaat untuk deteksi type rudal diawali pada jarak 10 km..
Terkecuali bekal system radar, SFCU juga masihlah dilengkapi dengan system elektro optik untuk mengindentifikasi setiap tujuan. System elektro optik ini terbagi dalam kamera infra merah, kamera TV, laser range finder, dan distance measuring piranti. Keunggulannya SFCU bakal mempunyai backup penjejak saat memperoleh jamming lawan.
Spesifikasi Oerlikon Skyshield 35 mm
Produsen : Oerlikon Contraves – Rheinmetall Defence
Kecepatan Tembak : 1000 proyektil per menit
Kecepatan proyektil : 1. 440 mtr. per detik
Jangkauan Efektif : 4. 000 meter
Bobot : 385 kg
Panjang : 4. 110 mm
Kemampuan amunisi : 240 peluru per magasin