Tidak selalu mereka yang berduit atau anak petinggi Polri yang bisa bergabung jadi Taruna Kepolisian. Buktinya, seorang anak petani asal Jawa Tengah ini dapat lulus tanpa ada nepotisme ataupun kolusi.
AKP Triyanto : Orangtua saya seorang petani. Dulu, usai sekolah saya selalu menolong orang tua bertani dengan dan tetaplah konsentrasi pada yang diimpikan saya untuk jadi anggota Polri " Minggu 10 April 2016.
Triyanto yaitu lulusan Akpol 2006. Dengan pangkat perwira pertama yang disandangnya, saat ini dia menempati kursi Kepala Unit Reserse Kriminil Polres Kutai Barat.
Waktu itu, dia duduk di bangku SMP. Dia ingat benar bagaimana sukai rianya dia serta keluarga memanen bawang merah untuk di jual. Tetapi sayang, saat
di jual pada tengkulak harga bawang anjlok. Saat itu juga keadaan itu bikin keluarganya terpuruk.
" Nyaris sepanjang satu bulan kami sekeluarga makan tumis bawang merah. Iya, cuma bawang merah saja, " tutur Triyanto.
Pada saat SMA, dia sangat terpaksa berjualan belimbing untuk memperoleh duit saku.
" Dahulu saya nyaris tak pernah diberi duit saku oleh orang-tua. Jikalau diberi ya seadanya saja. Jualan belimbing juga akhirnya tidak seberapa, " cerita Triyanto. Keadaan ini mengharuskan saya mesti usaha sendiri.
Lulus SMA dia berusaha untuk mengawali untuk wujudkan cita-citanya jadi polisi. Dia mulai mendaftar Taruna Akpol di Polda Jawa Tengah. Dia tak mengingkari, banyak yang meremehkannya untuk jadi seseorang polisi.
" Mungkin dari latar belakang keluarga saya ya, hanya anak seseorang petani. Namun Alhamdullilah di tingkat daerah serta pusat saya lulus, " kata Triyanto.
Tri menilainya bagian awal yang diraihnya itu bukanlah kebetulan semata, tetapi buah dari kesungguhan yang dia tanamkan mulai sejak SMP. " Semuanya telah saya buat persiapan mulai sejak saya SMP, " papar Tri.
" Semua mesti disiapkan sedini mungkin saja. Kekuatan akademik serta fisik mesti dilatih selalu, " dia memberikan.
Mengenai pendaftaran calon anggota Polri di buka untuk umum mulai sejak 7 April s/d 30 April 2016, baik itu jalur penerimaan Akpol, Brigadir, ataupun Tamtama.
