OBAT ALAMI

OBAT ALAMI

Ads

BERITA

Sunday 28 February 2016

Woww Sungguh Luar Biasa Ternyata Salah satu Desa Tanpa Sampah Indonesia Masuk Di dalam Tiga Desa Tanpa Sampah Terbersih di Dunia, Baca Selengkapnya!

Salah satu sebagai dambaan beberapa orang dan mungkin saja begitu sulit di kerjakan yaitu mencari tempat yang bersih dan betul-betul tak ada sampah di dalamnya. Lumrah memanglah, lihat roda kehidupan yang seperti saat ini di mana industri selalu dikerjakan, polusi akan sampah juga makin banyak dan tidak terkedali. Terutama rutinitas jelek orang-orang banyak yang buang sampah sembarang seakan jadi keharusan yang perlu dikerjakan sehari-hari.

Banyak masyarakat yang cuek serta tidak dapat lihat hari esok, di mana sampah yang berantakan dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan walau sebenarnya anak serta cucu kita yang belum lahir nantinya akan tidak dapat nikmati indahnya alam seperti dahulu waktu kita masihlah balita. Karenanya telah semestinya dari mulai saat ini kita dapat memikirkan serta berperilaku yang bermanfaat, tidak butuh jauh cukup dari mulai yang termudah saja, yaitu hidup bersih dan senantiasa buang sampah pada tempatnya.

Banyak sekali dampak yang diakibatkan, bila kita dapat wujudkan hal itu. Tidak cuma untuk kita pribadi tetapi juga untuk keturunan-keturunan kita nantinya yang bakal tempati tempat yang sudah kita siapkan. Tidak heran bila untuk sekarang ini telah banyak negara maju didunia yang mulai perduli dan telah mengaplikasikan harus bersih pada beberapa kota-kotanya.

Berikut adalah tiga desa paling bersih dan tanpa ada sampah di dalamnya yang dapat Anda menjadikan rujukan atau ide begitu nikmat serta indahnya hidup bersih serta tak ada sampah di sekitar Anda. Dari mulai desa kecil di negara Belanda sampai desa alami populer yang Ada di Indonesia. Silakan dikaji serta janganlah lupa diberikan yah :

Desa Mawlynnong Meghalaya India

Desa paling bersih pertama di mana tak ada sampah didalamnya yaitu Desa Mawlynnong Meghalaya India. Kesempurnaan dan kebersihan dari desa yang satu ini dapat diliat dari banyak tanaman bunga yang tumbuh rimbun di pinggir jalan setapak Desa Mawlynnong. Sejauh mata melihat, tak tampak sedikit juga sampah mengotori jalan-jalan di desa yang ada di pegunungan Negara Sisi Meghalaya itu.

Tempat sampah yang terbuat dari bambu ada di setiap pojok jalan di Mawlynnong. Rambu peringatan memiliki ukuran besar melarang warga buang sampah asal-asalan. Ditambah lagi, beberapa relawan menyapu berjalan-jalan dengan cara berkala. Untuk desa yang ditempati 500 warga dari Suku Khasi itu, menyampah begitu dilarang dan tak disenangi orang-orang.
 “Kami bersihkan lingkungan sehari-hari lantaran kami sudah di ajarkan nenek moyang kami untuk hidup bersih. Lantaran, itu baik untuk kesehatan kami, “ kata Baniar Mawroh, seseorang remaja yang duduk di pintu masuk tempat tinggalnya yang kecil, tetapi terlihat demikian resik.
Terkecuali buang sampah asal-asalan, mengakibatkan kerusakan lingkungan juga hal yang begitu dijauhi warga setempat. Budaya hidup bersih di Mawlynnong telah diaplikasikan mulai sejak 130 th. silam. Waktu itu, wabah kolera menempa negara sisi itu. Tanpa ada tim medis serta penyembuhan yang ideal, hidup bersih jadi hanya satu pilihan untuk warga setempat untuk hindari wabah itu.

Desa Giethoorn Overijssel Belanda

Giethoorn di Propinsi Overijssel, Belanda jadi desa bebas kendaraan bermotor bahkan juga hampir tanpa ada jalan raya. Semua aktivitas di Giethoorn tak memakai kendaraan bermotor. Sehari-hari Anda dapat memakai kano, atau menyewa perahu. Giethoorn juga jadi desa paling bebas polusi didunia. Awalannya tidak ada yang tahu kehadiran desa sejuk ini. Maklum saja, Giethoorn di bangun oleh sekumpulan buronan dari Laut Mediterania.

Tetapi, sesudah panorama hijau dan asrinya nampak dalam film Fanfare yang di buat oleh Bert Haanstra, Giethoorn mulai di kenal oleh dunia luar dan mulai banyak didatangi wisatawan. Tak ada jalan raya di Desa Giethoorn, yang ada cuma kanal dan jalan yang tidaklah terlalu luas untuk pejalan kaki. Sehari-harinya, masyarakat Giethoorn umum memakai kanal selama 4 km. ini sebagai akses paling utama.

Kanal ini juga menyambungkan setiap tempat di desa yang berpenduduk sekitaran 2. 620 orang. Air yang jernih dan kiri-kanan yang berhiaskan pohon rindang jadi rekan sepanjang perjalanan wisata Anda disini. Desa yang memperoleh julukan ‘Venesia dari Belanda’ ini juga jadi satu diantara wisata popular di Negara Kincir Angin.

Waktu masuk desa yang ada sekitaran 5 km barat daya dari Steenwijk ini, Anda mesti menempatkan kendaraan diluar desa. Sesungguhnya, ada dua type kendaraan yang dapat Anda pakai disini, yakni sepeda atau transportasi air.

Eits, mau lebih fresh dan senang nikmati hawa sejuk pedesaan Giethoorn? Anda dapat jalan kaki melingkari desa paling bersih ini. Tak ada asap kendaraan, pabrik, atau rokok disini. Kerennya lagi, paras Giethoorn tampak makin elok lantaran tidak ada sampah sekalipun yang berantakan di pelatarannya. Rumah-rumah pertanian dari abad ke-18 dengan beratapkan jerami masihlah ada hingga sekarang ini.

Desa Penglipuran di Kabupaten Bangli Bali

Walau sudah jadi obyek wisata, satu desa mungil di Bali tetaplah melindungi segi tradisional serta ketertiban wilayahnya. Berikut Penglipuran, desa bersih nan cantik yang terdapat di Kabupaten Bangli. Kata ‘Penglipuran’ datang dari ‘Pengeling Pura’ yang berarti ‘tempat suci untuk kembali kenang beberapa leluhur’. Desa mungil yang terdapat di Kabupaten Bangli, Bali ini jadi destinasi favorite traveler lantaran kebersihan, keindahan, dan kehidupan tradisional yang masihlah terbangun baik.

Rumah-rumah setipe berderet di jalanan menanjak. Situasi hijau begitu merasa, mobil dan motor tidak bisa masuk kedalam desa. Semuanya kendaraan memanglah diparkir dekat gapura, hingga Penglipuran bebas dari asap knalpot. Ada di ketinggian 700 mdpl, Penglipuran termasuk juga desa yang sejuk. Bangli sendiri adalah hanya satu kabupaten di Bali yg tidak bersebelahan segera dengan laut. Jalanannya terbuat dari batu alam, bunga warna-warni tumbuh di banyak tempat. Ada bugenvil, kembang sepatu, mawar, sampai kamboja. Begitu memanjakan mata!

Ada sekitar 200 tempat tinggal tradisional di Penglipuran, turis dapat segera masuk ke dalamnya. Setiap tempat tinggal miliki pintu masuk yang sama, namanya ‘angko-angko’ yang terbuat dari tanah liat. Di tepi angko-angko ada papan diisi info nama yang memiliki tempat tinggal serta anggota keluarga. Dibagian atas desa ada pura yang jadi tempat sembahyang paling utama warga Penglipuran. Terkecuali nikmati panorama serta keramahan warga Penglipuran, traveler dapat juga mencicipi minuman khas bernama ‘yolo cemcem’. Rasa-rasanya asam fresh dengan potongan kelapa muda di dalamnya.