OBAT ALAMI

OBAT ALAMI

Ads

BERITA

Thursday, 28 April 2016

subhanallah !!!! diluar dugaan Ternyata Shalat Tahajud bisa mengatasi Kanker



Satu riset ilmiah membuktikan, shalat tahajud membebaskan seorang dari
pelbagai penyakit.
Berbahagialah Anda yang rajin shalat tahajud. Di satu segi pundi­pundi pahala Anda
semakin jadi tambah, di segi lain, Anda juga dapat memetik keuntungan jasmaniah. Insya
Allah, Anda akan terlepas dari pelbagai penyakit.
Itu bukanlah ungkapan teoritis semata, tetapi telah diuji serta dibuktikan melalui
riset ilmiah. Penelitinya dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya,
Mohammad Sholeh, dalam usahanya mencapai gelar doktor. Sholeh melakukan
riset pada beberapa siswa SMU Lukmanul Hakim Pondok Pesantren Hidayatullah
Surabaya yang dengan cara teratur memanglah menunaikan shalat tahajud.
Ketenangan
Shalat tahajud yang dikerjakan di penghujung malam yang sunyi, kata Sholeh, bisa
menghadirkan Ketenangan. Sesaat ketenangan tersebut dapat dibuktikan dapat
tingkatkan ketahanan badan imunologik, kurangi resiko terserang penyakit
jantung serta tingkatkan umur harapan hidup.
Demikian sebaliknya, bentuk­bentuk desakan mental seperti Stres ataupun Depresi membuat
seorang rawan pada beragam penyakit, infeksi serta mempercepat
perubahan sel kanker dan tingkatkan metastasis (penyebaran sel kanker).
Desakan mental tersebut berlangsung akibat masalah irama sirkadian (siklus bioritmik
manusia) yang ditandai dengan penambahan Hormon Kortisol. Butuh di ketahui,
Hormon Kortisol ini umum digunakan sebagai tolok ukur untuk tahu keadaan
seorang apakah jiwanya tengah diserang stres, depresi atau tak.
Untungnya, kata Sholeh, Stres Dapat Dikelola. Serta pengelolaan itu dapat dikerjakan
lewat cara mendidik atau mungkin dengan langkah Tehnis Relaksasi atau Perenungan/Tafakur dan
umpan balik hayati (bio feed back). " Nah, shalat tahajud mengandung segi meditasi
serta relaksasi hingga bisa dipakai sebagai coping mechanism atau pereda stres
yang bakal tingkatkan ketahanan badan seorang secara alami ", terang Sholeh
dalam disertasinya berjudul Dampak Shalat Tahajud Pada Penambahan
Pergantian Tanggapan Ketahanan Badan Imunologik.
Tahajud mesti dengan cara Ikhlas & Kontinyu
Tetapi ketika yang sama, shalat tahajud juga Dapat Mendatangkan Stres, terutama
apabila Tak Dikerjakan Secara Ikhlas serta Kontinyu. " Bila tak dikerjakan dengan
ikhlas, akan berlangsung kegagalan dalam melindungi homeostasis atau daya adaptasi
pada pergantian pola irama perkembangan sel yang normal, namun bila digerakkan
dengan ikhlas serta kontinyu bakal sebaliknya ", tuturnya pada Republika.
Begitu, keikhlasan dalam menggerakkan shalat tahajud jadi sangat
utama. Sampai kini banyak kiai, serta intelektual memiliki pendapat kalau ikhlas adalah
masalah mental­psikis. Berarti, cuma Allah swt yang tahu serta mustahil
bisa dibuktikan dengan cara ilmiah. Tetapi melalui penelitiannya, Sholeh memiliki pendapat lain.
Ia meyakini, dengan cara medis, ikhlas yang dilihat sebagai suatu hal yang misteri itu bisa
dibuktikan dengan cara kuantitatif lewat tanda sekresi hormon kortisol. " Keikhlasan
Anda dalam shalat tahajud bisa dimonitor melalui irama sirkadian, terlebih pada
sekresi hormon kortisolnya ", kata pria yang mencapai gelar doktor pada bagian
psikoneoroimunologi dari Fakultas Kedokteran Kampus Airlangga ini.
Diterangkan Sholeh, bila ada seorang yang rasakan sakit sesudah menjalankan
shalat tahajud, kemungkinan besar itu terkait dengan kemauan yg tidak ikhlas,
hingga tidak berhasil pada pergantian irama sirkadian itu. Masalah penyesuaian itu
tercermin pada sekresi kortisol dalam serum darah yang semestinya alami penurunan pada
malam hari. Jika sekresi kortisol tetaplah tinggi, jadi produksi tanggapan imunologik
bakal alami penurunan hingga menyebabkan timbulnya masalah kesehatan pada badan
seorang. Sedang sekresi kortisol alami penurunan, jadi tanda-tandanya yaitu terjadinya
produksi tanggapan imunologik yang bertambah pada badan seorang. Kemauan yang tidak
ikhlas, kata Sholeh, bakal menyebabkan Kekecewaan, Persepsi Negatif, serta Rasa
Tertekan. Perasaan negatif serta tertekan itu menjadikan seseorang rentan terhadap
serangan stres.
Dalam keadaan stres yang berkelanjutan yang ditandai dengan tingginya sekresi
kortisol, jadi hormon kortisol itu bakal bertindak sebagai imunosupresif yang
menghimpit proliferasi limfosit yang bakal menyebabkan imunoglobulin tidak
terinduksi. Lantaran imunoglobulin tak terinduksi jadi system ketahanan badan
bakal alami penurunan hingga rawan terserang infeksi serta kanker.
Kanker, seperti di ketahui, yaitu perkembangan sel yg tidak normal. " Nah, kalau
melakukan shalat tahajud dengan ikhlas serta kontinyu akan merangsang
perkembangan sel dengan cara normal hingga membebaskan pengamal shalat tahajud
dari beragam penyakit serta kanker (tumor ganas), " kata alumni Pesantren Lirboyo
Kediri Jawa timur ini. Menurut dia, shalat tahajud yang digerakkan dengan pas, kontinyu,
khusuk, serta ikhlas bisa menyebabkan persepsi serta motivasi positif sehingga
menumbuhkan coping mechanism yang efisien.
Sholeh menerangkan, tanggapan emosional yang positif atau coping mechanism dari
dampak shalat tahajud ini jalan mengalir dalam tubuh serta di terima oleh batang
otak. Sesudah diformat dengan bhs otak, lalu ditrasmisikan ke salah satu
sisi otak besar yaitu Talamus. Lalu, Talamus menghubungi Hipokampus
 (pusat memori yang vital untuk mengkoordinasikan segalanya yang diserap indera)
untuk mensekresi GABA yang bertugas sebagai pengontrol tanggapan emosi, dan
menghalangi Acetylcholine, serotonis serta neurotransmiter yang lain yang
menghasilkan sekresi kortisol. Diluar itu, Talamus juga mengontak prefrontal kiri­kanan dengan mensekresi dopanin
serta menghalangi sekresi seretonin serta norepinefrin. Sesudah terjadi kontak timbal
balik pada Talamus­Hipokampus­Amigdala­Prefrontal kiri­kanan, jadi Talamus
mengontak ke Hipotalamus untuk mengendalikan sekresi kortisol.