OBAT ALAMI

OBAT ALAMI

Ads

BERITA

Sunday, 21 August 2016

Ada-ada Saja Berita Yang Beredar Melalui Jejaring Media Sosial Tentang Pramugari Dijajakan Rp 7 Jutaan untuk Sekali Kencan

Usaha prostitusi on-line mulai terendus lagi oleh Polda Metro Jaya, Jakarta. Kesempatan ini praktek itu menjual pramugari, Sales Promotion Girl (SPG), hingga jenis lewat website on-line dengan alamat website situs spgusherindonesia. Mucikari berinisial AN sukses diamankan deretan Ditreskrimsus Polda Metro Jaya di satu Hotel lokasi Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (20/8).

Direskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Pol Fadil Imran mengatakan, polisi baru saja mengungkap kasus prostitusi online dengan tersangka berinisial AN sebagai mucikarinya. AN menjajakan model, pramugari, dan SPG sebagai PSK. Dalam menjajakan anak buahnya itu, AN memasarkannya melalui sebuah situs web.

"Awalnya, kami temukan situs yang menyediakan talent model atau SPG untuk sebuah event, tapi nyatanya setelah ditelusuri situs itu dipergunakan untuk menjajakan PSK," kata dia pada wartawan, Sabtu (20/8). Menurutnya, tiap PSK yang dijajakannya itu dibanderol dengan harga yang berbeda-beda, mulai dari Rp 5 jutaan hingga Rp 7 jutaan untuk sekali kencan.

Selain menangkap AN, polisi juga ikut menangkap seorang model berinisial T yang kedapatan tengah dijajakan pelaku pada pelanggannya. "Kami lalu memancing pelaku untuk bertemu di sebuah Hotel di Kalibata, Jakarta Selatan dengan berpura-pura menjadi pelanggannya. Lantas, muncikari dan modelnya itu kami tangkap," tuturnya.

Sementara itu, Kasubdit IV Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Roberto Pasaribu mengatakan, terbongkarnya kasus prostitusi online itu berawal dari ditemukannya situ web yang berisi menyediakan talent model, pramugari, dan SPG untuk sebuah event.

Di dalam situs web tersebut, terpanggang pula sejumlah model berparas ayu sebagai salah satu contoh dari iklannya tersebut. "Setelah diselidiki ternyata itu kedok saja. Kami lalu melakukan penyamaran dan menghubungi AN yang bertindak sebagai founder dan CEO situs itu lewat Whatsapp," ujarnya.

Menurutnya, selain melalui Whatsapp, pelaku juga kerap berkomunikasi dahulu dengan pelanggannya melalui BBM (Blackberry Messenger). Setelah dianggap cukup kenal dan melihat adanya keseriusan pada pelanggannya itu.

Pelaku lantas menjajakan anak buahnya itu. Pelaku pun akhirnya mengirimkan daftar anak buahnya itu, lengkap dengan foto, umur, dan banderol tarifnya per sekali main.

"AN sempat menawarkan seorang pramugari berinisial V dengan harga Rp 7 juta untuk sekali kencan. Setelah petugas yang menyamar mengaku tak punya uang sebanyak itu, ditawari lah seorang mantan model berinisial T dengan tarif Rp 5 juta sekali kencan," ungkapnya.