Banyak daerah di Subang, Jawa Barat jadi incaran beberapa pria iseng. Orang menyebutkan sebagai Kampung Cinta.
Walaupun jaraknya cukup jauh dari Jakarta, sebagian petinggi kelas bawah sampai atas bisa memiliki istri dan anak dengan cost murah. Lalu mereka bisa ditinggal setiap saat bila sudah jemu.
Salah satu pemukiman di sebuah desa yang masuk lokasi Kecamatan Pagaden, Kabupaten Subang, Jawa Barat, sekilas tampak normal, pada Sabtu (24/1) sore lalu. Rumah-rumah berderet dengan beberapa wanita duduk di depan rumah. Mereka terlibat perbincangan sembari memberi makan anaknya.
Sederet anak kecil bermain di jalan selebar satu mobil. Ada lagi segerombol ibu-ibu yang tertawa-tawa di depan warung. Damai memang, namun sesungguhnya lokasi ini adalah kampung incaran para pria iseng dari Jakarta.
Seseorang lelaki berkulit hitam serta kurus menegur kami di depan rumah. Dia agak capek, baru pulang mengerjakan sawah punya bosnya. Ada pula seorang Ibu yang mengumbar senyum.
Didalam tempat tinggal, EJ (27), anak mereka, menegur kami dengan ramah. ia mempersilakan kami duduk di ruangan tamu yang ada dibagian belakang. Sesaat kami terlibat perbincangan, ayahnya menerima tamu di ruangan tamu di dekat pintu tempat tinggal.
UNY lalu menjadi penghubung Warta Kota untuk mencoba kemolekan EJ. Dia berwajah cantik dengan hidung mancung, namun agak gemuk. Tidak lama EJ akrab dengan Warta Kota.
Satu kamar bercat biru besar punya EJ menghabiskan lebih dari separuh ruang. Di dindingnya berderet bebrapa photo. Ada photo bekas suami keduanya dengan seragam militer, ada juga photo anaknya yang memakai seragam taman kanak-kanak.
Tv ia tempatkan diatas rack plastik. Meja rias berdiri di sebelahnya. Beberapa rack kecil memenuhi pojok lain. Kamar itu penuh sesak. Sangat penuh barang.
Dia bercerai 2 x serta mempunyai satu anak dari suami keduanya. Suami keduanya seseorang anggota TNI yang dinas di Jakarta. Sejak ditinggal suami keduanya, EJ lebih terbuka dengan seluruh lelaki.
Dia siap menikah jika ada yang tertarik. Bahkan ia mau membiarkan lelaki bermalam di tempat tinggalnya asalkan lelaki itu telah datang berkali-kali. “Saya juga perlu soalnya, ” kata EJ pada Warta Kota.
Sementara EJ mencari suami baru yang siap menafkahi, di Kampung yang lain, IS (28) tengah bingung. Telah setahun suaminya tidak datang bertandang. Duit nafkah Rp 1 juta per bln. juga berhenti.
Handphone suaminya juga tidak lagi dapat dihubungi, serta IS tidak tahu di mana tempat tinggal suaminya di Jakarta. Walau sebenarnya dia telah miliki anak berumur dua tahun dari lelaki tadi.
Suami siri IS, menurutnya anggota Polri berpangkat bintara yang dinas di Jakarta. Usianya kini telah 50 tahun. IS Istri ke-2 yang dinikahi dengan cara siri.
“Biasanya abang datang satu atau dua kali setiap bln.. Setiap kesini ia menggunakan mobil jenis Starlet atau Taft, menggantungkan seragam polisi di belakang mobilnya. Selama dua tahun ini, abang melakukan banyak hal. Dia membenarkan tempat tinggal punya keluarga IS. Dari mulai memasang keramik hingga memodali sebuah warung kelontong untuk IS berjualan, ” katanya.
Warung itu persis ada di depan tempat tinggalnya. Untuk IS ini keuntungan luar biasa. Sebab keluarganya tidak lagi mempunyai sawah. Bapak IS saat ini mengerjakan sawah punya orang.
Di Kampung Cinta ini, bukan hanya IS yang menikah siri dengan pria asal Jakarta. TT (32), wanita lain juga kawin siri dengan pengacara asal Jakarta. Namun nasib TT lebih mujur, karena suami sirinya bernama Edu masihlah teratur datang atau teratur mengirim duit setiap bulan.
Sumber : sosialmagz. com