Lendir siput nyatanya mengandung kombinasi protein, anti-oksidan, serta asam hyularonic. Tiga zat ini bisa menjaga kelembapan kulit, menangani peradangan, serta menyingkirkan sel kulit mati. Kandungan berikut yang bikin satu salon di Jepang menangkap satu kesempatan usaha dengan tawarkan therapy siput.
“Kami tertarik pada kenyataan kalau siput mempunyai manfaat yang bisa menolong mengobati kulit yang rusak akibat cahaya ultraviolet, ” tutur Yoko Miniami, Manajer Penjualan Tokyo's Clinical Salon yang tawarkan therapy siput, seperti diambil The Telegraph, Sabtu, 13 Juli 2013.
Terapi siput dikerjakan sepanjang sekitaran 60 menit. Sepanjang therapy, siput bakal diletakkan di pipi serta dahi supaya siput bisa bergerak sesuka hati. Untuk lakukan terapi yang diberi nama Celebrity Escargot Course ini, pengunjung mesti merogoh kocek sebesar Rp 2, 1 juta. Cost ini telah termasuk pijat dan masker muka.
Yoko menjelaskan, salon ini dapat memakai cream yang di buat dari lendir siput kwalitas super. Siput kwalitas super ini di beri makan sayuran organik, seperti wortel, lobak, serta bayam. Begitu, lendir yang dihasilkan siput jadi lebih kaya kandungan bermanfaat.
Pemakaian lendir siput untuk perawatan muka sudah mempunyai perjalanan yang panjang. Dari mulai 2. 000 tahun waktu lalu sampai saat ini. Sesaat di Jepang, pemakaian lendir siput ini diilhami dari pendaki Gunung Fuji.
Untuk mencapai puncak gunung yang sudah diputuskan sebagai website warisan dunia oleh UNESCO ini, beberapa pendaki mesti hadapi cahaya matahari yang menyengat. Sebagai obat untuk melakukan perbaikan kulit akibat paparan matahari yang intens, beberapa pendaki memakai lendir siput ini.