Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Kekal mengungkap, di Jepang malah harga makanan di bandara lebih murah. Dianya mengaku merasakan hal semacam itu langsung saat bertandang ke negeri Matahari Terbit itu.
“Makanan di Jepang, di bandara malah lebih murah. Nah, di kita itu mahal kan, ” kata Tulus.
Menurut Tulus, seharusnya PT Angkasa Pura I dan II mengatur lagi permasalahan harga di bandara itu. Terlebih bandara adalah teras satu negara.
“Jadi ini juga harus di fikirkan. Bagaimana harga yang semestinya di bandara? ” katanya.
Direktur Paling utama Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi menyatakan, pihaknya membidik akan menyalip bandara di Singapura dan Malaysia. Pihaknya juga berjanji kalau bandara tak akan cuma memikirkan masalah duit, juga diseimbangi dengan pelayanan.
“Kami setuju, bandara bukanlah lagi kita pungutin duit. Kita ada misi, kita yaitu berandanya Indonesia, ” jelas Budi.
Banyak netizen yang memberi komentar dengan hal ini, seperti komentar ini,
“Kan pedagangnya mikir juga : “Kalo tidak beli di sini penumpang ingin beli di mana lagi? ” Ah kaya tidak tau orang Indonesia saja, memakai sekecil apa pun peluang yang dapat dimanfaatkan. Selicik atau semerugikan orang lain juga tentu dilakuan asal untung di mereka. Ckckck. Namanya juga negeri bermental bobrok. ” catat Maulana di komentarnya.
Ada pula netizen yang mengakui pernah ngobrol dengan salah seorang pedagang di bandara,
“Sewanya Saja mahal lol- saat saya nunggu pesawat saya minum Kopi sembari ngobrol sm pelayanya dia blg byk org komplin karna kopinya sangat mahal, tp dia bukanlah org bodoh…dia blg sm tamu (konsumen) anda gunakan emas2san gede2 pakaian bermerek ponsel mahal saat byr kopi saja komplin hahahahah padalah ngak mahal2 sangat loh…” catat Evie dalam komentarnya.
Netizen lain menyampaikan kalau tak semuanya pedagang di bandara itu mahal, ada juga sebagian yang murah.
“Kalo di bandara g semuanya mahal apalagi sukarno hatta, ada sol*ri*, terang ada harganya n masih begitu wajar… Jika resto2 ya g usah di tanya harganya……. ” tambah Brian.
Bagaimana menurut kalian? Merdeka