Melansir laman Worldcarfans, Jumat (1/5/2015), jalan selama 410 meter juga ‘raib’ cuma dalam dua hari. Para pencuri memakai eskavator dan truk untuk mengambil tidak kurang dari 630 ton beton yang melapisi jalan.
Akibat dari ulah itu, jalan desa saat ini beralih jadi hamparan batu krikil. Tetapi demikian, tindakan pencurian ini pernah disaksikan oleh satu diantara warga desa yang lalu menghubungi kepolisian setempat yang bertanya adakah gagasan pembangunan jalan.
Kepolisian juga segera bekerjasama pada dewan desa serta merasakan bila tak ada gagasan untuk menguliti permukaan jalan. Pihak berwenang juga selekasnya menyelidiki dengan lihat rekaman dari kamera CCTV.
Beberapa pencuri yang sudah teridentifikasi juga selekasnya dibekuk oleh polisis tidak lama sesudah jual beton curian itu ke tambang. Menurut pernyataan tersangka, ia berniat mengambil susunan beton lantaran berasumsi bila jalan itu tidak sering dilintasi.
Momen ini memperoleh komentar dari beberapa Netizen, salah satunya ada yang menyampaikan kalau tindakan ini masihlah kalah dengan Indonesia,
“Masih kalah dengan indonsia. di indoesia belum jadi beton telah di curi anggaranya.. ” catat Tarno.
“Kalau di Indonesia lain lagi Lampu bunga kursi ditaman yg dicuri mungkin saja malingnya masihlah kelas teri bila yg di tiongkok maling kelas kakap tuh beton yg dicuri” komentar Juni.
“Kata siapa, diindonesia jadi lebih kronis, aspal jalan pada digerogotin, duit rakyat dikonsumsi dan lain-lain. ” komentar Zaen.
“Di Indonesia, gunung dapat hilang, orang hilang, dana triliun triliun hilang, otak POLRI hilang……. Dan lain-lain dll etc. ” komentar Mansyur.
Namun ada netizen yang berasumsi kalau tindakan ini berlangsung lantaran rasa jengkel orang-orang pada pemerintah,
“Hahaha, mungkin saja telah kesel x sama pemerintah, buat biaya di korupsi mulu. semoga negriku gak begitu” komentar Kino.
Nah, bagaimana tanggapan kalian dengan tindakan pencurian beton jalan raya di Tiongkok ini? HP – Sebarkanlah. com/Liputan6