OBAT ALAMI

OBAT ALAMI

Ads

BERITA

Wednesday, 6 April 2016

Benarkah Gigitan Kucing Berbahaya? Untuk Lebih Jelasnya Baca Selengkapnya!

Menanggapi berbagai komentar pada artikel " Gigitan Kucing Lebih Berbahaya Di banding Anjing " menggerakkan Apakabardunia. com menelusuri lebih jauh, dengan tujuan memberi info supaya kita lebih siaga dan bertanggungjawab pada kesehatan kita, termasuk hewan piaraan.

 Ada beberapa laporan mengenai masalah gigitan kucing yang menginfeksi, bahkan dirawat dirumah sakit. Washington Post pernah berisi kisah Marie Joyce, yang harus terbaring dirumah sakit selama empat hari karena terinfeksi Sammy, kucing yang ia temukan di jalan.

Waktu saya meraihnya, kucing itu mencengkeram lenganku dan menggit pergelangan tanganku. Darah segar mengalir. Lantas saya mengompresnya dengan es batu. Lumayan merasa sakit, namun saya fikir akan pulih besoknya.

Sesudah tiga hari semakin merasa sakit, jari-jariku telah lumpuh hingga mesti dilarikan ke tempat tinggal sakit. Begitu terkejutnya saat dokter menyuruh saya opname serta bersiap untuk operasi.

Cerita lebih komplit bisa Anda baca di link tersebut : washingtonpost.

 " Gigitan kucing janganlah disepelekan, " kata Nancy Peterson, cat programs manager di the Humane Society of the United States.

Pendapat seirama juga disibakkan Princy N. Kumar, Kepala divisi penyakit infeksi, MedStar Georgetown University Hospital. " Orang kerap menyepelekan. Mereka tidak mengerti, peluang bahayanya yaitu 1 dari 2. "


Bakteri buruk
Menurut Peterson, kucing mempunyai bakteri yang cukup kuat. Kucing mempunyai beragam mikroba yang hidup di mulut mereka. Yang jadi permasalahan sesungguhnya datang dari Pasteurella multocida, bakteri yang bisa mengakibatkan infeksi jelek.

Satu studi temukan kalau 90 % dari kucing domestik yaitu inang multocida. Sesungguhnya anjing juga membawa bakteri ini, namun tingkat infeksi dari gigitan mereka tak separah kucing sampai 50 %.

Pada umumnya orang, hal semacam ini tak beresiko. Paling banter cuma pembengkakan kelenjar getah bening, bukanlah infeksi lokal yang kronis. Namun pada beberapa yang lain dapat selesai seperti masalah Marie Joyce diatas.

Data dari Departemen Kesehatan New York yaitu sekitaran 13 % masalah gigitan hewan lantaran kucing.

Saya menyarankan Anda membaca rujukan tersebut :

ispub

serta

reviewpla.


Kesimpulannya, masalah gigitan kucing yang beresiko memanglah tak berlangsung pada kebanyakan orang. Bukanlah bermakna kita jadi tak siaga. Di Indonesia, kehadiran kucing liar di jalan jadi rawan pada beragam penularan penyakit.

Kehadiran komune yang menjaga mereka sedikit menolong. Dibutuhkan pertolongan dari orang-orang, termasuk juga Anda, supaya lebih perduli.

Tanggungjawab pada kesehatan pribadi memanglah berpulang pada semasing orang. Tetapi bertanggungjawab pada hewan piaraan Anda, pelihara kebersihannya, lakukan periksa ke dokter juga janganlah dilupakan.

Sebelumnya ada ketentuan lebih tegas dari pemerintah masalah perlindungan hewan serta kesehatan orang-orang yang lebih riil, jadi cuma kita, rakyat, yang dapat menolong sesama manusia serta hewan.