Pernahkah Anda bertanya kenapa warna pink atau merah muda sama dengan wanita dan biru sama dengan pria? Sejarah mengatakan kalau hal ini bukan tradisi.
Di tahun 1927, majalah Time melakukan survei pada pusat belanja terkemuka di Amerika Serikat untuk tahu korelasi warna dan gender. Hasil yang mereka dapatkan menyatakan kalau tidak ada warna yang jelas menentukan satu gender.
Edisi Juni 1918 majalah profesional Earnshaw’s Infant Department juga merekomendasikan supaya anak wanita menggunakan warna biru yang dikira lebih halus, sedang anak lelaki baiknya menggunakan warna merah muda lantaran berkesan lebih kuat.
Lantas, sesudah perang dunia ke-II, barulah warna pink memperoleh asosiasi simboliknya, yaitu saat Dwight Eisenhower dilantik jadi Presiden Amerika Serikat, sang ibu negara Mamie Eisenhower tampak dengan gaun pesta bertatahkan rhinestone serta berwarna merah muda.
Peristiwa ini jadi begitu utama lantaran semasa perang beberapa wanita cuma menggunakan baju yang sederhana serta praktis.
Mamie yang disebut pengagum warna merah muda juga kerap tampak di beberapa acara kenegaraan dalam balutan warna itu. Surat berita yang mengedar juga mulai menyebutnya sebagai “Mamie Pink”.
Sedikit untuk sedikit, merah gampang juga jadi warna yang dipakai oleh wanita menawan. Tetapi, belum mejadi lambang wanita pada umumnya sampai pada akhirnya film Funny Face yang di bintangi Audrey Hepburn launching ke market pada th. 1957.
Dalam film yang begitu popular itu, seseorang editor majalah yang di inspirasi oleh editor Vogue, Diana Vreeland, menyanyikan lagu berjudul Think Pink. Satu diantara liriknya menyampaikan, “buang hitam serta bakar biru! ”, dua warna yang seringkali dipakai wanita pada saat itu.
Mulai sejak tersebut, wanita, fiksi ataupun riil, mulai tampak kenakan warna merah muda serta warna itu jadi sama dengan gender wanita.