Mengambil sikap diam sejenak adalah alternatif terbaik. Berikut alasannya.
1. Diam memberi waktu untuk mengurai emosi. Saat akan marah, tentu emosi tak teratasi. Ingin rasanya keluarkan semua kekesalan baik lewat perkataan ataupun aksi. Diam berarti menahan mulut serta anggota tubuh supaya tak lakukan beberapa hal yang malah merugikan diri ataupun orang lain. Seumpama waktu berkelahi menyakiti tubuh atau melempar beberapa barang. Dengan diam, emosi bakal perlahan-lahan reda. Memperbanyak istigfar supaya dijauhkan dari bisikan syetan.
2. Dengan diam ada peluang untuk mengevaluasi diri. Janganlah egois berasumsi kalau permasalah cuma dikarenakan oleh orang lain atau pasangan. Bisa jadi karakter serta sikap kita juga jadi penyebabnya persoalan ada.
3. Waktu diam pakai untuk memohon ampun pada Allah atas doa yang sadar atau tak kita serta pasangan kerjakan. Dalam Islam pada saat tengah emosi begitu disarankan untuk berwudhu serta sholat. Ini therapy jiwa yang begitu baik untuk siapa saja termasuk juga suami-istri yang tengah berkelahi.
4. Diam juga bermakna tak tergesa-gesa menyampaikan permasalahan pada orang lain seumpama keluarga besar. Sebisa-bisanya kerjakan berdua dengan pasangan. Bila permasalahan telah tiba ke pihak keluarga mungkin saja ada aib pasangan yang turut terbuka. Akan punya potensi mengakibatkan ghibah.
5. Tetaplah diam walau salah seseorang baik istri atau suami meluapkan emosi seumpama dengan geram. Sepanjang tak lakukan hal yang beresiko, dengarkan saja semuanya kekesalan pasangan lantaran sejatinya ia tengah menginginkan didengar.
Cerita Khalifah Umar bin Khattab yang tetaplah sabar bahkan juga bercerita kebaikan-kebaikan istrinya waktu di tanya mengenai bagaimana ia diam saja waktu dimarahi istrinya yaitu satu diantara contoh sikap diam yang mulia.
6. Diam yaitu bentuk pertikaian yang relatif lebih aman untuk anak-anak. Meskipun tengah berkelahi dengan pasangan sudah pasti sikap kita pada anak mesti sebisa-bisanya seperti umum. Untuk anak yang belum baligh, tambah baik mereka tak tahu bila orang tuanya tengah mempunyai persoalan. Sesaat untuk anak yang telah baliqh, berikanlah pengertian kalau bapak serta ibunya tengah berupaya merampungkan persoalan. Serta optimis kalau semuanya bakal selesai dengan baik.
7. Sambil diam, fikirkan jalan keluar yang dapat di tawarkan pada pasangan. Jalan keluar ini sudah pasti mesti sesuai sama ketentuan Islam. Dapat cobalah baca rujukan atau ajukan pertanyaan segera dengan ahlinya sesuai sama persoalan yang dihadapi.
8. Diam mesti disudahi dengan bicara secara terbuka pada pasangan. Apa permasalahan sesungguhnya yang mengakibatkan bertengkran? Apa pilihan pemecahannya? Apa langkah paling baik merampungkannya? Serta tentunya, buat prinsip berbarengan supaya tak mengulangi lagi kekeliruan yang sama.
Teman dekat Ummi, pilih diam sesaat bukanlah perkara gampang waktu berkelahi dengan suami/istri. Jangan pernah pertikaian bikin persoalan yang sesungguhnya kecil jadi tak teratasi. Menjadikan pertikaian sebagai bumbu perekat cinta dalam rumah tangga.