OBAT ALAMI

OBAT ALAMI

Ads

BERITA

Sunday, 17 July 2016

Coba Kalian Tela"ah Ketika Sifat Syirik Dianggap Sebuah Tradisi Dalam Masyarakat Kita, Apa Pendapat Kalian ???

Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala merahmati anda, di tengah-tengah orang-orang kita ada banyak sekali praktek kesyirikan yang mengakibatkan kerusakan bahkan membatalkan tauhid.

Perbuatan-perbuatan itu dikerjakan oleh sebagian orang dengan dalih bila amalan itu adalah rutinitas dan adat-istiadat peninggalan leluhur.

Walau sebenarnya perbuatan itu merupakan bentuk kesyirikan yang membahayakan agama mereka. Di antara perbuatan-perbuatan tersebut adalah :

1. Tathayyur

Tathayyur adalah berpikiran sial dengan waktu tertentu, tempat tertentu, atau sesuatu yang diliat, didengar, atau di ketahui. (Al-Qaulul Mufid) .

Di beberapa daerah, masyarakat membangun tempat tinggal menghadap kearah tertentu. Mereka juga memulai membangun dan menempatinya di hari tertentu, dengan kepercayaan dapat mendatangkan keberuntungan serta mencegah dari kesialan.

Ada juga yang tidak ingin berdagang di hari tertentu serta melarang pernikahan di bulan tertentu. Semuanya adalah bentuk tathayyur syirik, harus dijauhi oleh seorang muslim.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata :
“Thiyarah itu syirik, thiyarah itu syirik, thiyarah itu syirik. ” (HR. Abu Dawud no. 3910, simak al-Qaulul Mufid)
2. Tamimah.

Tamimah yaitu sesuatu yang digantungkan pada seorang anak untuk menolak ‘ain atau musibah. Sering kita lihat benda-benda yang digantungkan dirumah, mobil, toko, atau dipakaikan pada anak dengan niat menolak bala.

Semua ini termasuk juga jenis tamimah yang syirik. Orang yang melaksanakannya terjatuh dalam kesyirikan. (Lihat al-Qaulul Mufid)

3. Tiwalah

Ia merupakan sesuatu yang di buat untuk membuat suami/seorang lelaki mencintai istrinya/seorang wanita atau sebaliknya.

Mengenai dublah (cincin yang digunakan oleh seorang setelah menikah) dengan kepercayaan kalau selama cincin emas itu digunakan maka pernikahannya akan terus abadi, ini merupakan kepercayaan yang syirik, karena tak ada yang dapat membolak-balikkan hati manusia selain Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Menggunakan cincin seperti ini minimal tasyabbuh (menyerupai) orang kafir, haram hukumnya. Bisa juga terjatuh dalam kesyirikan, bila dia berkeyakinan kalau cincin itu dapat menjadi sebab langgengnya pernikahan. (Lihat al-Qaulul Mufid Syarah Kitabut Tauhid)

4. Jampi-jampi Atau Mantra

Yang disebut adalah ruqyah (bacaan-bacaan) yang syirik, yang memiliki kandungan permintaan pertolongan pada jin.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sudah melarang tiga hal diatas dalam hadits beliau :
“Sesungguhnya jampi-jampi, tamimah, serta tiwalah adalah syirik. ” (HR. Ahmad serta Abu Dawud, dishahihkan oleh asy-Syaikh al-Albani)
Mengenai ruqyah yang dibenarkan oleh syariat adalah yang memenuhi tiga syarat berikut :  Bacaan dari Al-Qur’an, As-Sunnah, serta doa-doa yang baik.Memakai bhs Arab serta dipahami maknanya. Di percaya hanya semata-mata sebagai sebab, tak dapat berpengaruh selain dengan kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala. (Saksikan Fathul Majid).

5. Paraktik Perdukunan.

Ini merupakan musibah yang melanda banyak kaum muslimin. Banyak orang menjadi pelanggan dukun dalam keadaan senang maupun susah, walau sebenarnya ancaman untuk dukun serta yang mendatanginya sangatlah besar.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata :
“Barangsiapa mendatangi dukun serta bertanya suatu hal, tidak akan di terima shalatnya selama empat puluh malam. ” (HR. Muslim).
Dalam hadits lain, beliau shallallahu ‘alaihi wasallam berkata :
“Barangsiapa mendatangi dukun dan bertanya suatu hal kemudian mengiyakannya, dia sudah mengkufuri apa yang di turunkan pada Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. ”
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah menyatakan kalau mendatangi dukun ada beberapa rincian hukumnya.

Datang dan bertanya padanya, maka tidak di terima shalatnya empat puluh hari.
Datang, bertanya padanya, serta membenarkan ucapannya, maka ia sudah ingkar pada apa yang di turunkan pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Datang untuk membongkar kesesatannya, diperbolehkan. (Simak al-Qaulul Mufid).

Adapun mengenai kafirnya dukun, asy-Syaikh Hafizh bin Ahmad al-Hakami me
nyebutkan sembilan alasan kafirnya dukun.
Diantara yang beliau katakan yaitu bahwa seorang dukun sudah menjadi wali setan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Sesungguhnya setan itu membisikkan pada kawan-kawannya…. ” (Al-An’am : 121).
Padahal setan tidak akan menjadikam seorang jadi wali selain seorang yang kafir. (Saksikan Ma’arijul Qabul hlm. 423-424).

6. Sembelihan Untuk Selain Allah Subhanahu wa Ta’ala

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sudah memberitakan kalau termasuk orang yang dilaknat yaitu seorang yang melakukan sembelihan untuk selain Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata :
“Allah melaknat orang yang menyembelih untuk selain Allah. Allah melaknat orang yang melaknat (mencerca) dua orang tuanya. Allah melaknat orang yang membuat perlindungan pelaku pelanggaran syar’i. Serta Allah melaknat orang yang mengubah-ubah batas tanah. ” (HR. Muslim)
Diantara sembelihan yang dipersembahkan untuk selain Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah berbagai bentuk sembelihan untuk jin misalnya.

a. Larung (sedekah laut)
Diantara sembelihan syirik adalah sembelihan tahunan yang dipersembahkan untuk selain Allah Subhanahu wa Ta’ala, baik untuk laut (sedekah laut), sungai, gunung, ataupun yang lainnya.

b. Sembelihan untuk pengantin
Di beberapa tempat ada satu tradisi penyembelihan ketika ada pernikahan. Ke dua mempelai diperintahkan untuk menginjakkan ke dua kaki mereka di darah sembelihan itu saat sebelum masuk rumahnya.

c. Sembelihan untuk rumah baru
Di beberapa daerah, ketika sudah selesai membangun rumah, mereka menyembelih seekor hewan. Sebagian mereka bahkan menanam kepala hewan tersebut di rumah barunya. Ini termasuk sembelihan yang syirik.

d. Memenuhi keinginan jin yang masuk pada tubuh seseorang
Saat ada orang kerasukan jin lalu diruqyah, jin terkadang minta disembelihkan hewan untuk dirinya. Bila terjadi hal demikian, permintaan jin itu tidak bisa dilaksanakan, karena hal tersebut merupakan sembelihan untuk jin. (Saksikan al-Qaulul Mufid, asy-Syaikh Muhammad al-Wushabi).

7. Kesyirikan di Kuburan

Diantara perbuatan syirik yang di anggap umum adalah perbuatan-perbuatan di kuburan seperti berikut ini:

Berdoa pada penghuni kubur
Nadzar untuk penghuni kubur
Isti’anah, memohon tolong pada penghuni kubur
Isti’adzah, memohon perlindungan pada penghuni kubur
Istighatsah, memohon di hilangkan bencana pada penghuni kubur
Ketahuilah, segala hal diatas adalah kemungkaran yang harus diingkari.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata :
“Barangsiapa menyaksikan kemungkaran sebaiknya dia ubah dengan tangannya. Bila tidak dapat, dengan lisannya. Bila tidak dapat juga maka dengan hatinya, serta itu adalah selemah-lemah iman. ” (HR. Muslim) (Saksikan Ma’ariful Qabul, Ighatsatul Lahafan, Tahdzirul Muslimin).
8. Mencari Barokah Dari Benda-benda Khusus

Sebagian orang mencari barokah pada pohon, kuburan, atau benda-benda yang mereka miliki, seperti keris dan cincin.

Hal ini berdasarkan beberapa alasan.

Hal tersebut kekhususan untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Tak ada seorang pun sesudah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam wafat yang memohon barokah dengan bagian tubuh Abu Bakr, Umar, Utsman, Ali bin Abi Thalib, serta sahabat yang lain. Kalau hal tersebut dibolehkan, pasti akan dilakukan oleh orang-orang di jaman mereka.
Dapat mengakibatkan fitnah serta ujub (bangga diri) dari orang yang dimintai barokah. (Saksikan Taisir al-‘Azizil Hamid, hlm. 144-145)

9. Sihir.

Sihir adalah satu amalan kufur yang perlu dijauhi oleh seorang muslim.
Seorang yang belajar serta mengajarkan sihir sudah terjatuh dalam kekufuran.

Allah Subhanahu wa Ta’a berfirman :
“Dan mereka mengikuti apa yang di baca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (serta mereka mengatakan kalau Sulaiman itu mengerjakan sihir), walau sebenarnya Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir). Cuma setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir pada manuria. ” (Al-Baqarah : 102) (Saksikan Ma’arijul Qabul hlm. 407-411).
10. Sedekah Bumi.

Sedekah bumi yaitu memberi sesuguh atau sesaji saat akan panen padi serta lainnya. Menurut mereka, sesaji itu dipersembahkan untuk Dewi Sri. Ini juga termasuk bentuk kesyirikan.

11. Sesajen
.
Yaitu memberi sesuguh untuk karuhun saat akan melakukan acara tertentu.

12. Memberi Penghormatan Dengan Membungkuk.

Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Membungkuk saat memberikan penghormatan adalah perbuatan yang dilarang. Hal tersebut seperti dalam kisah at-Tirmidzi dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa mereka bertanya mengenai seseorang yang berjumpa dengan rekannya lalu membungkuk padanya.

Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam berkata, “Tidak boleh. ”
Juga karena ruku serta sujud tak bisa dilakukan selain untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala, meskipun hal tersebut menjadi bentuk penghormatan pada syariat sebelum kita,

seperti dalam cerita Yusuf ‘alaihis salam :
“Dan ia menaikkan kedua ibu bapaknya ke atas singgasana. Mereka (semuanya) merebahkan diri seraya sujud pada Yusuf. Yusuf juga berkata, “Wahai ayahku, inilah ta’bir mimpiku yang dahulu itu. ” (Yusuf : 100).
Adapun dalam syariat kita, bersujud tak diperbolehkan selain untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala. (Saksikan Majmu’ al-Fatawa, 1/259).

Ketahuilah, mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala merahmati anda, apa yang kami sampaikan hanya sebagian amalan syirik yang ada di tengah-tengah masyarakat kita. Semua ini harus kita jauhi.

Kita juga harus memperingatkan umat Islam untuk menjauhi amalan-amalan syirik.

mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala merahmati anda, semua adat-istiadat serta rutinitas masyarakat mesti tunduk kepada syariat Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Maka untuk Rabbmu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman sampai mereka menjadikan kamu hakim pada perkara yang mereka perselisihkan, lalu mereka tidak merasa dalam hati mereka keberatan pada keputusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan seutuhnya. ” (An-Nisa : 65).
Jangan sampai kita seperti orang-orang jahiliyah yang tidak ingin beriman pada Rasul shallallahu ‘alaihi wasallam dengan alasan mengikuti nenek moyang.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman tentang kondisi kaum musyrikin :
Jika dikatakan pada mereka, “Ikutilah apa yang sudah di turunkan oleh Allah, ” mereka menjawab, “ (Tidak), kami hanya ikuti apa yang sudah kami temukan dari (perbuatan) nenek moyang kami. ” (Apakah mereka akan mengikuti juga), meskipun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui sesuatu pun serta tidak mendapatkan petunjuk? (al-Baqarah : 170).
Seorang muslim harus memprioritaskan syariat Allah Subhanahu wa Ta’ala diatas segalanya. Dia mesti mengedepankan syariat dari pada hawa nafsu, adat-istiadat, serta pendapat akalnya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala sudah mencela orang yang lebih memprioritaskan hawa nafsunya.
“Maka sempatkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya serta Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya serta Allah sudah mengunci mati pendengaran serta hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Siapakah yang dapat memberinya petunjuk setelah Allah (membiarkannya sesat)? Jadi kenapa kamu tak mengambil pelajaran? ” (al-Jatsiyah : 23).
Semoga tulisan yang ringkas ini dapat jadi nasehat serta menjadi salah satu sebab musnahnya bebrapa praktek kesyirikan yang sudah menyebar di negeri kita ini.

Faidah ini di ambil dari tulisan Al-Ustadz Abdurrahman Mubarak yang berjudul “Penyimpangan Akidah di Sekitar Kita” dalam majalah Asy Syariah no. 67/VI/1432 H/2010, ha 48 - 53)

sumber ; Akhuna Abu Nanda, Islamic Centre As-Sunnah, Takhassus Ulumul Syar'i