Tetapi saat ini, Fatimah mesti hadapi fakta pahit, yakni sharing suami dgn Lina. Sampai sekarang ini ia masihlah tidak memahami bagaimana dapat sang suami, yg dulunya anti-pembantu, dapat beralih 180 derajat serta menikah dengan Lina.
Harian Makkah News menulis kalau Fatimah adalah satu dari demikian beberapa ratus, atau mungkin saja beberapa ribu istri yg 'kecolongan' suami. Beberapa wanita yg mungkin saja berupaya tegar serta tidak mengeluh. Tetapi Fatimah tidak kuasa, Ia berupaya bercerita pengalamannya.
Menurut Fatimah, seperti dikutip Makkah News, awal pertama kedatangan Lina di rumah tdk begitu istimewa. Suaminya cenderung diam, dan tak berusaha kontak dgn Lina.
Seiring waktu berjalan, perubahan terjadi. "Suami sy sering berbincang dgn Lina, dan dari situ saya mulai curiga," ungkap Fatimah.
"Semenjak itu ada perubahan sikap suami yg sering saya terima, Perasaan dan hati sy mengatakan bahwa suami saya ada 'main' dengan Lina." tambahnya.
Karena perasaan sudah tdk karuan, Fatimah memutuskan untuk mengirim Lina kembali ke Indonesia. Lina tak bisa berbuat apa-apa. Ia pergi meninggalkan rumah majikannya.
Semenjak kepergian Lina, Hati Fatimah sudah mulai tenang, Namun sikap suami yg selalu dingin membuatnya selalu gelisah. Tak disangka 5 bulan berlalu dan hati Fatimah kembali dibuat jengkel oleh ulah suaminya.
"Lima bulan kemudian, Lina kembali ke Arab Saudi," ungkap Fatimah.
"Bukan sebagai pembantu rumah tangga, Namun sebagai istri resmi ke 2 suami saya." tambahnya sambil menangis terisak-isak.
Setelah ditelusuri, Ternyata hubungan suaminya dgn Lina tdk berhenti setelah sang pembantu pulang ke negaranya. Hubungan tersebut terus berlanjut, tapi entah bagaimana caranya.
Harian Saudi Gazette berusaha mencari
jawaban atas pertanyaan mengapa banyak suami di Arab Saudi tertarik dgn pembantu rumah tangga, dan jika terjadi kasus serupa, siapa yang harus dip
rsalahkan?
Pengalaman Azizah lebih menarik. Ia pernah mengambil pembantu dari Indonesia. 3 bulan kemudian, sang suami menikahi pembantu tersebut.
"Saya benar-benar tdk tahu apa yg terjadi dengan suami sy. Wajah pembantu saya tdk cantik dan kulitnya pun tdk seputih kulit saya," kata Azizah.
"Namun ketika saya ingin mengirim pembantu itu kembali ke Indonesia, suami saya malah menjadikannya sebagai istri ke 2." tambahnya.
Qanita Aziz, juga mempunyai pengalaman sama, sampai pada kesimpulan, Bahwa sebagian besar ibu rumah tangga di Arab Saudi lupa bahwa pembantu rumah tangga mereka juga punya perasaan, cita-cita, dan keinginan untuk mendapatkan lelaki yang mapan.
"Tiap kali suami sy mengatakan hal-hal baik-baik tentang sy, pembantu sy cemburu," kata Qanita. "Saya tahu itu dari wajahnya."
"Suatu ketika, saya pernah mendapati pembantu saya menggunakan make-up dan memakai gaun-gaun saya, itu terjadi ketika saya keluar rumah," lanjutnya. "Pembantu tersebut sering berusaha menarik perhatian suami saya."
Menurut Qanita, Dalam kasus ini istri juga bersalah jika suami sudah mulai berani main mata dengan pembantu di dalam rumah. Hal ini bisa terjadi karena perhatian istri yang kurang sehingga suami merasa diperhatikan oleh seorang pembantu.
"Seorang istri harus selalu pandai merawat suami, dan jangan biarkan pembantu mengambil alih tugas istri," ungkapnya.
Dr. Abu Bakar Baqadir, mantan profesor King Abdul Aziz University, mengatakan lelaki Arab Saudi punya kepribadian rumit dan terlalu banyak menuntut pelayanan dari istrinya. Sedang perempuan Saudi bersikap sebaliknya, selalu ogah-ogahan melayani suami.
"Jika istri gagal memberikan pelayanan yang diharapkan, Maka sudah pasti suami akan melirik wanita lain," kata Dr Baqadir.
"Terlebih jika di rumah tersebut ada pembantu yg memamerkan kecantikan dan perhatian." pungkasnya.
sumber: http://indahnyaberbagi1995.blogspot.com/2016/05/mengejutkan-kenapa-majikan-di-arab.html
