Dalam bhs latin Talas dimaksud Colocasia gigantea, tanaman ini popular diwilayah Indonesia sisi barat. Langkah pemrosesannya yang simpel, mempermudah mereka yang suka pada type umbi ini. Cukup dikukus, di rebus atau digoreng, sesudah dipotong kecil kecil. Terkecuali umbinya, daun talas dapat digunakan sebagai pembungkus makanan yang di kenal dengan nama buntil.
Tanda-tanda tanaman Talas :
1. Daun talas berbentuk perisai yang besar
2. Permukaan daunnya ditumbuhi rambut rambut halus yang menjadikannya kedap air.
Di beberapa bagian di Indonesia Talas biasa dikonsumsi sebagai makanan tambahan diluar nasi dan sebagai bahan pembuat kue , sayur atau lauk pauk. Berrbeda dengan wilayah Irian Jaya, Talas menjadi salah satu makanan pokok seperti halnya dibeberapa pulau pasifik seperti melanesia, fiji, samoa, dan hawai. Di Hawai Talas disajikan sebagai bahan makanan pokok disebut poi, yaitu talas yang dibuat semacam getuk dicampur air kemudian difermentasikan sebelum dimakan. Di Kolumbia dan di Filiphina talas merupakan bahan pembuat kue,sedang di Brazil talas dijadikan sebagai roti.
Yang membuat talas memberi manfaat bagi manusia tidak lain karena kandungan karbohidrat,protein dan lemak. Selain mengandung beberapa unsur mineral dan vitamin sehingga dapat dijadikan bahan obat obatan.
NAMUN TETAPLAH HATI-HATI KETIKA MEMAKANNYA, KARENA JIKA ANDA SALAH MENGOLAH MAKA ANDA AKAN MERASAKAN GATAL DI SEKITAR MULUT.
Ini disebabkan oleh kristal kristal kasium oksalat,untungnya kalsium tersebut hanya menyebabkan gatal tanpa efek lainnya.
Cara pengolahan terbaik untuk menghilangkan efek gatal ini adalah dengan merendamnya dengan menggunakan garam (Nacl) yang dilarutkan dalam air selama 20 menit, setelah selesai talas harus direndam dan dicuci dalam air untuk menghilangkan sisa garam mineral dan endapan yang mungkin masih menempel pada Talas.