OBAT ALAMI

OBAT ALAMI

Ads

BERITA

Tuesday 23 February 2016

Berikut Kilas Kriminal Disuruh Membaca Alfatihah 11 Orang Pemalak Ini Pada Menangis, Baca Selengkapnya!


PALEMBANG - Sebanyak 11 juru parkir liar yang merangkap sebagai pemalak di tangkap aparat Polsekta Ilir Timur (IT) II Palembang. Sebanyak 11 preman itu di tangkap di seputaran Palembang Square, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Beringin Janggut Palembang, dibawah Jembatan Ampera dan di depan Pusat Perbelanjaan Megaria, Rabu (10/2/2016) petang.

Bahkan juga, dua di antaranya adalah remaja yang masihlah berstatus sebagai pelajar. Sesudah didata, sebelas pemalak itu diminta berbaris di halaman Mapolsek untuk dikenakan sanksi. Waktu diminta untuk mengatakan Pancasila, sebelas orang yang disangka preman ini malah tidak hafal.

Sanksi itu pada akhirnya dirubah. Mereka diperintahkan untuk membaca surat Alfatihah dan belajar salat. Satu diantara pemalak ditunjuk jadi pengajarnya, lantaran pemalak itu mengakui alumni dari satu diantara pondok pesantren di Sumsel.

Kejadian sebelumnya lagi-lagi berlangsung. Lantaran rata-rata pemalak yang terjaring itu juga tidak hafal Surat Alfatihah yang diinstruksikan. Alhasil, petugas mesti berkali-kali menyuruh mengulang kembali.

Lucunya, satu diantara pemalak yang di ketahui bernama Rifki jadi menangis waktu Kapolsek mencecarnya dengan pertanyaan yang terkait dengan agama. " Saya salat pak. Namun cuma salat Jumat saja. Saya akan tidak jadi pemalak lagi, " ucapnya.

Usai belajar surat Alfatihah dan salat, 11 pemalak ini ikuti renungan suci. Sembari tertunduk, sebagian di antaranya meneteskan air mata lantaran menyesali tindakannya.

Kapolsek Ilir Timur I Palembang Kompol Zulkarnain mengungkap, pihaknya berniat memberi sanksi itu sebagai peringatan mengenai utamanya beribadah. " Batin mereka kosong, tidak sering beribadah, ada yg tidak pernah sekalipun. Ini yang kita ingatkan, agar mereka sadar, " katanya.

Sesudah melakukan sanksi, 11 orang ini mesti bermalam sementara di Mapolsek hingga kelak ada keluarga yang menjaminnya. " Keluarga mereka bakal kita panggil. Bila berani menjaminnya baru bakal kita bebaskan. Namun kita selalu awasi mereka, " tukasnya.