Beberapa diantaranya yaitu histori kelam dari pemusnahan ras manusia dengan cara massal dan brutal di saat lampau. Peperangan yang berlangsung dari saat ke saat kenyataannya sudah membawa derita untuk beberapa ras asli di satu lokasi. Bahkan juga hingga sekarang ini akibatnya karena pembasmian ras itu, masyarakat asli di satu lokasi tidak lagi memperoleh tempat. Seolah mereka jadi orang asing di tanah kelahirannya sendiri.
Momen pembasmian sebagian ras di semua dunia memanglah jadi momen perseteruan di saat lantas dan sudah jadi satu noda mengerikan. Dari momen ini kita dapat menuai sebagian pelajaran bernilai, kalau kita sebagai manusia sejatinya dapat hidup berdampingan walau tidak sama dalam beragam hal. Karenanya ketidaksamaan tak semestinya jadikan satu yang memojokkan dan merugikan.
Berikut adalah lima momen kelam dalam sejarah pembantaian massal suku atau ras manusia paling mengerikan didunia :
Momen Holocaust
Pembantaian ras beberapa Momen Holocaust memanglah jadi perbincangan histori. Sebagian ahli menyebutkan ini yaitu momen paling kejam yang dihadapi Yahudi dalam Perang Dunia II. Sebagian ahli lain menyebutkan kekejaman Adolf Hitler tidak cuma dihadapi golongan Yahudi. Bangsa Rom, Soviet, Polandia, komunis, orang cacat, golongan homoseksual turut dibunuh dengan cara massal oleh Nazi.
Walau demikian, holocaust tetaplah momen yang menyeramkan. Dari sembilan juta Yahudi yang ada di Eropa sepanjang Perang Dunia II, dua per tiga nya tewas dibunuh dalam momen ini. Waktu itu Nazi memerintahkan beberapa orang Yahudi dan Rom untuk dikurung di Ghetto. Lalu mereka dipindahkan kedalam kamp pengungsian. Sebagian selamat melarikan diri dalam perjalanan. Tetapi jumlahnya kecil. Sesaat beberapa besarnya tewas mengenaskan didalam kamar-kamar gas yang telah disediakan.
Pembasmian Orang Jelek
Mungkin saja hal semacam ini seperti sebuah lelucon. Tetapi ternyata tak. Peristiwa pembasmian orang-orang jelek betul-betul pernah berlangsung di Jerman. Setiap warga Jerman yang wajahnya buruk serta mempunyai penyakit bakal dikejar. Mereka bakal dibunuh tanpa ada ampun. Kebijakan ini nampak di jaman Hitler memimpin Jerman dengan Nazinya.
Pengejaran dan pembunuhan orang buruk waktu itu berlangsung di Berlin. Warga dipisahkan pada yang sehat dan berpenyakitan. Untuk yang sakit dan mempunyai muka buruk, tidak ada ampun untuk mereka. Sesaat warga yang sehat dan mempunyai fisik rupawan, mereka bakal diampuni. Wah ngeri juga ya bila ada kebijakan seperti itu di negara kita.
Genosida Suku Indian
Benua Amerika khususnya Amerika Serikat sejatinya tidaklah tanah asli ras kulit putih. Suku Indian telah menempati Amerika sepanjang beberapa ratus tahun. Waktu Cristhoper Columbus berlayar dan berlabuh di Amerika, bersama-sama orang kulit putih datang ke Amerika. Awalannya kehadiran bangsa Eropa kulit putih ini disambut baik oleh Suku Indian.
Bahkan sebagian sumber menyebutkan, Suku Indian lakukan penghormatan dalam ritual spesial pada kehadiran orang kulit putih. Mereka disambut bak tamu. Tetapi seperti pepatah menyampaikan, air susu dibalas air tuba. Makin banyak ras kulit putih bikin Suku Indian tertekan. Bahkan juga mereka mulai dikejar serta dibunuh dengan cara membabi buta.
Beberapa kali Suku Indian terlibat perang dengan ras kulit putih. Tetapi persenjataan mereka kalah jauh. Pada akhirnya yang berlangsung yaitu pembantaian ras Indian. Akibat tekanan dan pembasmian itu, saat ini Suku Indian populasinya berkurang sampai tersisa 11. 000 jiwa saja.
Politik Apertheid
Politik Apertheid yaitu satu kebijakan singkirkan ras kulit hitam dalam satu kebijakan politik negara. Afrika Selatan di kenal sebagai negara yang keras mengaplikasikan politik ini. Sebagai negara jajahan, Afrika Selatan malah banyak ditempati ras kulit putih dari Eropa. Mereka mengatur semuanya sendi kehidupan. Warga ras kulit hitam sebagai masyarakat asli Afrika malah terpinggirkan.
Mereka memperoleh diskriminasi dari pemerintah. Masyarakat asli malah tak nikmati kemerdekaan di tanah mereka sendiri. Politik Apertheid ini pada akhirnya didobrak oleh revolusi yang dikerjakan Nelson Mandela. Mandela pada akhirnya jadi Presiden Afrika Selatan pertama yang berkulit hitam. Ia juga dijuluki ayah bangsa lantaran sukses menghancurkan politik Apertheid.
Dibawah kepemimpinannya, Afrika Selatan dapat hidup damai pada ras kulit hitam dengan ras kulit putih. Politik pembelahan ras kulit ini sempat juga berlangsung di Amerika Serikat (AS). Amerika Serikat memberlakukan diskriminasi sosial pada ras terkecuali kulit putih yang mereka sebut ras berwarna. Ras terkecuali kulit putih tak bisa bersekolah di sekolah ras kulit putih. Bahkan juga hingga masalah toilet juga dibedakan pada toilet kulit putih dengan ras yang lain. Sungguh tidak berperikemanusiaan ya.
Pembasmian Aborigin serta Maori
Australia yaitu benua paling kecil didunia. Letaknya yang berdekatan dengan Asia dan Papua Nugini bikin Australia mempunyai ciri masyarakat asli yang serupa dengan Asia. Ya, suku asli di Australia yaitu Aborigin. Tetapi saat ini kita mengetahui masyarakat di Australia didominasi ras kulit putih Eropa. Pasalnya, dahulu Australia yaitu tempat pembuangan tahanan dari Inggris.
Makin banyak narapidana yang dibuang ke Australia, bikin negeri kangguru itu dipenuhi ras kulit putih. Keadaan ini pada akhirnya menyebabkan perseteruan ras pendatang dengan suku asli Aborigin. Lantaran kalah dengan cara tehnologi, pada akhirnya suku Aborigin makin tertekan. Jumlah mereka makin lama makin berkurang lantaran pembunuhan serta penganiayaan.
Dalam kehidupan Australia moderen, kehadiran suku Aborigin juga belum seutuhnya diakomodir dalam bagian politik, ekonomi, pendidikan serta service sosial lainya. Hal yang sama berlangsung pada Suku Maori yang disebut masyarakat asli Selandia Baru. Terdesaknya Aborigin dan Maori adalah pembasmian ras yang berlangsung lantaran konflik kepentingan tempat hidup.