OBAT ALAMI

OBAT ALAMI

Ads

BERITA

Thursday, 10 March 2016

Sungguh Gila Kabar Berikut All, Gara-gara Rajia Miras Kapolda NTT Dicopot Jabatannya Karena Berani Mengusik Pengusaha Miras Anggota DPR Dari PDIP, Baca Selengkapnya!

Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) Brigjen Endang Sonjaya dicopot dari jabatannya dan dipindahkan ke Inspektorat Lokasi (Irwil) III Itwasum Mabes Polri.

Pencopotan ini cuma beberapa hari pasca merebaknya masalah razia minuman keras punya anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Herman Hery. Menjelang Natal tempo hari, personel Polda NTT lakukan razia minuman keras.
“Razia sebelumnya Natal memanglah dilakukan ditempat usaha yang jual bir. Razia ini berkaitan surat menyurat. Mereka ada izin Pemda namun departemen yang lain nyatakan izin telah habis. Razia dikerjakan di sebagian tempat, ” terang Kapolda NTT Brigjen Pol Endang Sunjaya, diambil rimanews.

Dalam operasi itu, personel Polda NTT tutup sebagian tempat usaha yang didapati jual minuman keras. Tidak hanya tutup tempat usaha itu, sebagian orang juga ikut diamankan. Rupanya, razia yang dikerjakan Polda NTT mendekati Natal itu bikin sebagian pihak tidak suka.

Selesai Razia Miras ini, Kepala Subdirektorat II Direktorat Narkoba Polda NTT, AKBP Albert Neno mengakui diancam bakal dibunuh dan memperoleh pengucapan kasar dari Herman Hery, aleg PDIP yang tempat usahanya dirazia. Albert lantas melaporkan Herman Hery ke Polda NTT lantaran sudah memfitnah dan mengancamnya pada Jumat (25/12) malam sekitaran jam 23. 00 WITA.

“Saat itu saya, istri dan anak terima tamu, yaitu keluarga dan rekan-rekan dalam acara Natal dirumah saya asrama Polda NTT. Mendadak telephone masuk ke HP saya dari nomer yg tidak di kenal, ” terang Albert, seperti diambil RMOL.

Menurut dia, waktu itu HP kepunyaannya tengah dipegang oleh anaknya. Waktu telephone diangkat, Albert langsung mengatakan salam dan selamat Natal.

“Tetapi perkataan salam itu tak dibalas dan mendadak saya mendengar nada dengan suara geram. ‘Saya Herman Hery, kau monyet, kau bangsat mengapa anda tutup usaha saya’, ” kata Albert ikuti perkataan Herman.

Belum senang Herman selalu mencaci Albert dengan kalimat kasar dan meneror atasanya kalau bakal dilaporkan ke Propam dan Kapolri supaya dia dicopot. Albert yang coba menerangkan, tetapi sambungan telephone itu keburu diputus. Pada media, Herman Hery menyanggah apabila dianya meneror Albert. Menurut Hery, yang meneror bukanlah dianya namun stafnya bernama Ronny.

“Tidak benar, lantaran tanpa ada bukti, sebab yang nelepon ke Albert yaitu staf saya atas nama Ronny, ” kata Hery waktu dihubungi, Selasa (29/12), kutip merdeka. com.
“Razia sebelumnya Natal memanglah dikerjakan ditempat usaha yang jual bir. Razia ini berkaitan surat menyurat. Mereka ada izin Pemda namun departemen yang lain nyatakan izin telah habis. Razia dikerjakan di sebagian tempat, ” terang Kapolda NTT Brigjen Pol Endang Sunjaya, diambil rimanews.

Dalam operasi itu, personel Polda NTT tutup sebagian tempat usaha yang didapati jual minuman keras. Tidak hanya tutup tempat usaha itu, sebagian orang juga ikut diamankan. Rupanya, razia yang dilakukan Polda NTT mendekati Natal itu bikin sebagian pihak tidak suka.

Selesai Razia Miras ini, Kepala Subdirektorat II Direktorat Narkoba Polda NTT, AKBP Albert Neno mengakui diancam bakal dibunuh dan memperoleh pengucapan kasar dari Herman Hery, aleg PDIP yang tempat usahanya dirazia. Albert lantas melaporkan Herman Hery ke Polda NTT lantaran sudah memfitnah serta mengancamnya pada Jumat (25/12) malam sekitar jam 23. 00 WITA.

“Saat itu saya, istri dan anak terima tamu, yaitu keluarga serta rekan-rekan dalam acara Natal dirumah saya asrama Polda NTT. Mendadak telephone masuk ke HP saya dari nomer yg tidak di kenal, ” terang Albert, seperti diambil RMOL.

Menurutnya, waktu itu HP kepunyaannya tengah dipegang oleh anaknya. Waktu telephone diangkat, Albert segera mengatakan salam serta selamat Natal.

“Tetapi perkataan salam itu tak dibalas dan mendadak saya mendengar nada dengan suara geram. ‘Saya Herman Hery, kau monyet, kau bangsat mengapa anda tutup usaha saya’, ” kata Albert ikuti perkataan Herman.

Belum senang Herman selalu mencaci Albert dengan kalimat kasar dan meneror atasanya kalau bakal dilaporkan ke Propam dan Kapolri supaya dia dicopot. Albert yang coba menerangkan, tetapi sambungan telephone itu keburu diputus. Pada media, Herman Hery menyanggah apabila dianya meneror Albert. Menurut Hery, yang meneror bukanlah dianya namun stafnya bernama Ronny.

“Tidak benar, karena tanpa ada bukti, sebab yang nelepon ke Albert yaitu staf saya atas nama Ronny, ” kata Hery waktu dihubungi, Selasa (29/12), kutip merdeka. com.
Saat masalah ancaman aleg PDIP ini dilaporkan ke Polda NTT, mendadak Kapolda NTT Brigjen Endang Sonjaya dicopot dari jabatannya dan ditarik ke Jakarta dipindahkan ke Inspektorat Lokasi (Irwil) III Itwasum Mabes Polri. SK pencopotan ini tertanggal 31 Desember 2015.

Sesudah Menteri Perdagangan Rachmat Gobel kena reshuflle dikarenakan ‘kesandung’ miras, ngotot melarang peredaran miras di minimarket, saat ini Kapolda NTT kelihatannya bernasib sama. HP – Sebarkanlah. com/PortalPiyungan