Mungkin saja saja banyak umat katholik di hadapan Sri Paus yang heran dengan benda apa yang dipegang oleh beberapa Kardinal dan pimpinan Vatikan itu. Kenyataannya mereka tengah memegang tasbih, sambil mulutnya terlihat seperti tengah membacakan ayat-ayat. Kenyataannya beberapa pimpinan dan pengurus Vatikan semua sudah tahu bila mulai sejak beberapa bln. terakhir, Sri Paus bahkan sudah mulai kerjakan sholat dan puasa. Dan itu juga dikerjakan bersamaan dengan mereka semuanya.
Tersebut sedetailnya pidato Sri Paus itu, yang setelah jadi mu'allaf, namanya telah berpindah jadi Ahmad Sri Paus (supaya umatnya tidaklah sangat kaget, jadi Ahmad Sri Paus tidak menyampaikan salam terlebih dulu memulai pidatonya) :
" Yang terhormat umatku, yang ada pada Kasih Tuhan. Hari ini yakni hari minggu yang cerah. Maksud saya berdiri di podium ini tak lain yakni untuk buat pengumuman paling utama yang butuh saya umumkan ke semuanya penjuru dunia saat ini juga. Yang mana menurut saya, semakin saya tutup-tutupi apa yang inginkan saya kemukakan itu, jadi akan semakin tidak baik. Ini semua berkaitan dengan pilihan jiwa dan hati nurani saya. Sudah selama sebagian puluh th. kalian semuanya tahu bila saya yakni seorang pemeluk agama katholik yang ta'at. Bahkan saya yakni pemimpin umat katholik di seluruh dunia, sekalian sebagai wakil Tuhan di dunia ini, atau Ficarius Filii Dei. Saya mewakili permasalahan Allah untuk dunia ini, memberi amnesti, abolisi dan grasi atas ummat manusia yang berdosa dengan mandat sepenuhnya dari Allah ".
" Namun mulai sekarang ini saya tidak bisa berdusta lagi. Sesungguhnya sejak mulai sebagian puluh th. lalu, saya sudah tak yakini lagi kebenaran dari agama katholik ini. Karena semakin saya mengerti alkitab, semakin jelas juga sebagian kesalahan yang saya peroleh dalam kitab ini. Jadi itu, saya berusaha membandingkannya dengan kitab-kitab suci yang lain. Dengan kitab injilnya kristen protestant, jadi semakin rusak. Dengan kitab wedhanya umat hindhu, tuhannya ada pula 3. Barulah waktu saya mulai membaca Al'Qur'anul Karim, saya kenali apa yang hingga saat ini sesungguhnya saya mencarinya. "
(Beberapa ribu umat yang ada di hadapan Sri Paus tampak bingung dan keduanya sama bertanya-tanya). Lantas Sri Paus melanjutkan ucapannya :
" Tetapi waktu itu saya masih tetap takut dengan ancaman yang mungkin saja saja saya terima apabila saya nekat keluar dari agama katholik. Namun sekarang ini saya berani mengambil keputusan paling utama ini. Saya tak akan takut lagi pada ancaman pembunuhan yang mungkin saja bakal selekasnya saya hadapi. Saya hanya inginkan hidup tenang, terutama jiwa spiritual saya. Saya demikian berhadap agar umat agama kristen, kristen apapun itu, tak akan membunuh saya hanya karena pilihan hidup pribadi saya ini. Saya sudah tua, sudah udzur. Bahkan tubuh saya juga sudah bongkok. "
(Sampai di sini, beberapa umat tampak mulai menitikkan air mata karena terharu).
" Saya meyakini Allah itu satu. Dan saya juga meyakini bila Nabi Muhammad itu yakni utusan-Nya. Asyhadu Allaaa ilaaa ha illallaaah, wa asyhaduannaaa muhammadur rasullullaaaah (Ahmad Sri Paus mengatakannya dengan terbata-bata). Saya kenali konskwensi dan mungkin saja reaksi dari umat kristen di semuanya dunia apabila saya lakukan pengumuman ini. Tetapi saya terpaksa sekali mengerjakannya, minimal untuk diri saya sendiri. Saya kuatir akan kehidupan saya di akhirat kelak jika tetaplah ada dalam jeratan kekafiran. "