Astaghfirullah! Cerita Riil Menghina Seruan Azan 4 Pemuda ini Tewas Mengenaskan
Bila kita miliki waktu membuka Al Quran, Allah Ta’ala dengan tegas berfirman didalam surat Al-Maidahayat 58,
Dan jika kamu menyeru (mereka) untuk (mengerjakan) shalat, mereka menjadikannya buah ejekan dan permainan. Yang demikian itu adalah lantaran mereka benar-benar golongan yang tidak mau menggunakan akal.
Pemuda ini sesungguhnya tahu bagaimana bila mempermainkan Azan, tetapi mereka berasumsi itu hal umum saja, sesudah peristiwa baru tersadar kalau mengejek azan bakal memperoleh Azab dari Allah, baik didunia serta di Akhirat. Mudah-mudahan cerita ini bakal jadikan kita lebih aware bakal seruan azan, jikalau kita tengah repot luangkan sdikit untuk lakukan shalat, jikalau tak atau belum lakukan shalat jangan sampai mengejek seruan Allah ini, ini cerita sedetailnya ;
Satu bunyi yang begitu kuat serta mengerikan terdengar di depan saya...
Empat lima kali lagi nada dentuman itu hinggap di telinga saya,
lalu terdengar juga nada benda jatuh serta terseret di atas jalan
raya. Api memercik dari tempat benda yang terseret itu. Serentak itu
saya terdengar nada orang menjerit-jerit..
Ban direm mendadak serta lalu, DDDAAAMMMM!! DDAAMMM!!
Terdengar lagi nada dentuman serta jeritan. Semua berlangsung terlalu
cepat. Saya selekasnya menghimpit rem serta sebagus motor berhenti, saya
selalu menyalakan lampu.
Ya Allah... !!!!!
Saya tergamam.. Dihadapan saya terlihat rekan tergelimpang
di atas jalan. Uzir tertiarap tak bergerak-gerak. Fahmi dibawah sebuah
motor yang masihlah mengaum mesinnya. Yang lain-lain juga nyaris sama
kondisinya....
Ada yang terbaring sembari meraung, ada pula yang menekup muka dipenuhi
darah serta sebagian orang lagi memegang lengan serta kaki. Pakaian mereka
koyak rabak. Nada memohon tolong serta mengaduh kesakitan silih bertukar..
Saya selekasnya menolong rekan yang sakit itu. Kebetulan ada
satu mobil lewat jalan itu. Lalu sopir serta penumpang
mobil itu turun menolong kami..
Saat mengangkat Fahmi yang terbaring dibawah satu sepeda motor, saya
merasa seperti akan menangis lantaran keadaannya begitu mengerikan.
Kepala teman dekat saya itu pecah serta dipenuhi darah. Mukanya hancur dan
sebagian tonjolan putih di segi kepalanya yang pecah itu!!!!
Ya Allah, Fahmi! Fahmi!!!!
Kami angkat Uzir juga.... Waktu diangkat, kakinya terkulai serta lengan
kirinya putus hanya siku!!!!
Tubuh saya menggigil.... Saya betul-betul cemas. Kawan-kawan yang terluka
semuanya ditempatkan di pinggir jalan..
" Uzir! Uzirrr!!! " kami memanggil-manggil nama Uzir, namun dia tidak
menyahut lagi. Kami tidak paham apa yang bakal di buat, kami tidak
menganggap kecelakaan ini bakal berlangsung..
Untungnya dalam kekalutan itu ada satu lagi mobil lewat jalan
itu sebagian menit lalu serta membantu kami menolong rekan
yang terluka tadi..
" Mana Amran? " Saya dengar seorang ajukan pertanyaan....
Oh ya, Amran!!!
Kami mencarinya, serta teman dekat kami itu berbarengan motornya diketemukan
dalam parit di pinggir jalan yang dipenuhi semak samun dan air sejajar
lutut. Serta, sekali lagi saya nyaris meneteskan air mata saat melihat
mukanya juga hancur serta dipenuhi darah.
Kami rasa nadi serta nafasnya. " Amran! Amraaaiiiiii! '
Semuanya yang terluka itu di bawa ke tempat tinggal sakit dengan pertolongan kendaraan
kendaraan yang lewat jalan itu. Saya ikut ke tempat tinggal sakit serta malam
itu, saya meneteskan air mata saat diberitahu, terkecuali Fahmi, Amran
juga wafat dunia.
Esoknya, mayat ke-2 teman dekat baik saya itu aman dimakamkan.
Fahmi pergi meninggalkan kami dalam keadaan kepalanya pecah, tangan dan
kaki patah. Satu diantara biji matanya hilang.
Amran pula
digali dengan excavator dan keduanya dimakamkan dalam satu liang
lahad. Hanya saya dan tiga empat orang lagi sahabat yang dapat
menghadiri upacara pemakaman itu, sisanya masih di rumah sakit.
Dua minggu lalu, Uzir juga hembuskan nafas terakhir setelah koma
serta terinfeksi kuman akibat operasi yang dikerjakan pada tangan dan
kaki kakinya. Kematiannya ikut dikarenakan oleh cedera dalam,
terlebih dada, akibat terhentak diatas jalan raya.
Seseorang lagi rekan kami, hingga saat ini cacat lantaran tulang kakinya
remuk akibat kecelakaan itu. Saat ini, rekan saya itu berjalan
tempang..
#Apa Sesungguhnya penyebabnya kecelakaan itu, saya ajukan pertanyaan pertanyaan
itu pada rekan-rekan. Narasi mereka, itu dikarenakan saat kelompok
lima buah sepeda motor yang memimpin perlombaan itu tertunggu-tunggu
kehadiran kami yang tercecer ini.
Lebih 10 menit menanti kami tak bebrapa nampak, mereka mulai merasa
pelik. Kata sepeda motor semasing laju begitu, namun takkanlah sampai
10 menit ketinggal. Lalu, seseorang dari mereka menyarankan
disusul grup yang ketinggalan tadi. Semasing sepakat. Mereka pun
berbalik serta berlomba lagi didalam gelap. Saat sedang
melaju sepeda motor masing masing tersebut kami bertabrakan.
Kecelakaan itu jadi jadi tambah jelek lantaran kami semuanya tak menggunakan
helm. Karenanya Fahmi serta Amran cedera kronis di kepala, begitu
dengan juga rekan-rekan lain yang terluka di muka akibat terseret di atas
jalan.
Terkecuali kehilangan tiga orang teman dekat, kecelakaan itu juga telah
menginsafkan saya mengenai kebesaran serta keagungan Allah. Pertama,
bersukur lantaran malam itu saya ada ditempat tercorot. Sempatlah
saya pengereman serta hindari bertabrakan.
Sebelumnya Peristiwa Tabrakan
Saya menginsafi dengan sebenarnya, kita janganlah sekali-kali
mempermain-mainkan Allah serta agama, termasuk juga azan yang dikumandangkan
untuk menyeru kita shalat. Janganlah, janganlah sekali-kali!
Saya katakan demikian sebab sesungguhnya, jam 6. 30 petang sebelumnya kecelakaan,
kami berkumpul di simpang jalan sembari bermain gitar. Kami senang nongkrong, sampailah azan Maghrib bergema.
" ALLAHU AKBAR... ALLAH HU AKBAAARRRR!! " ASYHADUALLAILA HAILLALLAAAAAHHHHHH! "
Saya selalu diam, menghormati seruan azan dari masjid sekitaran 200
mtr. dari tempat kami nongkrong itu. Kami diam mengunci mulut, kecuali
Fahmi yang mendadak saja bertemura...
" Ran... cobalah kau mencari kode ni! "
" Kode apa? " Saya masihlah ingat, tersebut jawaban Amran saat di tanya oleh
Fahmi.
" Kode azanlah! Cepat, kelak habis pulak ", jawab Fahmi.
Saya terdiam. Tercengang. Bakal geram ada, terperanjat juga ada. Saya gelak
serta berkata, " gilalah engkau ni, maksud saya, jangan sampai azan itu dibuat
main. Azan bukanlah lagu untuk di cari kode musik serta iramanya. Namun Amran
serta Fahmi selalu tertawa.
Saya masihlah ingat lagi, sesudah Fahmi menyampaikan sekian, Amran terus
menuai gitar yang mulai sejak tadi dikepitnya.
GRENGGG!!! GREENGGG!! Tinggi juga nada bilal tu, " kata Fahmi saat
Amran coba sebagian kode yang dikira seirama dengan nada muazin.
Lalu, saya juga dengar Uzir menyela serta tertawa. Uzir juga memetik
tali bass gitarnya. Dua irama berhimpun ikuti alunan azan. Mereka
mengajak saya untuk ikut menuai gitar, namun saya menampik.
Gabung menglimi hiing. in. I/. m Nit I, ka mengajak saya uiiiuk mi iii III,
I,,, I d gitar, Masihlah terang dimata saya, Maghrib itu Amran serta Uzir
bermain gitar melagukan nada azan. Fahmi juga berikan semangat agar
dua teman dekat kami itu temukan kode yang pas. Sembari itu mereka menyeringai.
Kami cuma menggelengkan kepala.... Saya tak mampu akan
melagukan azan dengan gitar sebab saya meyakini, jenis hari-hari
terlebih dulu, sore itu saya bakal memikul dosa besar lantaran tidak
menunaikan shalat Maghrib. Saya tidak mau memberi dosa itu
dengan dosa mempermainkan azan.
Apa yang berlangsung tak dapat ditarik kembali. Yang bisa saya kerjakan
saat ini hanya berdoa mudah-mudahan dosa arwah Amran, Fahmi serta Uzir
diampunkanNya serta mereka diletakkan di kelompok beberapa orang yang beriman
Sumber : http :// ketumviral. blogspot. co. id/2015/08/balasan-allah-akibat-mempersenda-azan. html
Lepas benar tak sumber ini, tetapi pasti ada pesan yang dapat dipetik dari cerita ini.
Mudah-mudahan kita dapat mengambil hikmah dari peristiwa ini. Silahkan sharing untuk kebaikan.
patah tengkuk serta tulang belakang. Pendam Amran serta Fahmi