Namun di balik kekalemannya, tersimpan prestasi yang tidak sering dimiliki anak muda sebayanya. Welly, sekian panggilannya, yaitu polisi yang memiliki predikat hafizh atau penghafal Al Qur’an.
“Saya menghafal Al Qur’an sejak SMA sekitaran tahun 2011, serta masih tetap senantiasa menghafal hingga saat ini. Sekarang ini saya sudah hafal 10 juz dikarenakan pernah vakum kurang lebih 1, 5 tahun karena kuliah serta pendidikan, ” tutur anggota Dit. Sabhara Polda Sumatera Selatan ini.
Prestasinya berikut yang lantas membawanya menjadi polisi. “Polda Sumsel melalui Ayah Karo SDM Kombes Pol M. Mustaqim memiliki terobosan baru dengan merekrut calon polisi yang memiilki prestasi di bidang agama, terutama penghafal Al Qu’ran. Sampai kini kebanyakan yang di terima merupakan atlet serta paskibraka. Menurut saya ini terobosan yang benar-benar baik.
Beliau awalnya datang ke pondok pesantren untuk mencari santri yang ingin menjadi polisi tetapi dengan ketentuan yang sesuai, misalnya tinggi tubuh, dapat berenang. Intinya, meskipun diambil lewat jalur hafizh, masih harus mempunyai standar serta lulus tes polisi dengan fair. Bukan mentang-mentang hafizh di pastikan lulus, ” terang Welly.
Karena kemampuannya itu, Welly sering di panggil polisi hafizh. “Masyarakat yang menamai polisi hafizh. Sebenarnya Al Hafizh itu merupakan orang yang sudah hafal 30 juz. Sementara saya masih proses belajar, ” tuturnya.
Welly juga bahagia karena dirinya di beri amanah oleh Polda Sumsel untuk melanjutkan hafalannya. “Jadi kami di beri waktu oleh pimpinan untuk mengaji di masjid selesai apel pagi, ” ungkap pria kelahiran 13 Januari 1995 ini.
Diluar itu, Welly juga memperoleh pekerjaan mengajar polisi yang masih belum lancar membaca Al Qur’an. Kebanyakan dilaksanakan di masjid lingkungan Polda Sumsel ataupun di panggil ke ruangan.
Ada tips agar dapat lancar menghafal Qur’an ???
“Tergantung kemauan awalnya. Jadi penghafal Qur’an harus betul-betul mempunyai kemauan yang kuat. Baru selanjutnya melakukan perbaikan bacaan (tahsinul Qur’an). Lantas, mulai menghafal dengan membaca berulang-ulang atau jika perlu didengarkan berkali-kali lewat mp3 atau semacamnya. Lalu, baru kita tes hafalan itu telah masuk atau belum, ” urai polisi yang hoby membaca ini.
Oh iya, gara gara miliki gelar hafizh ini, tidak sedikit cewek-cewek yang coba mendekatinya lho. Sayangnya, Welly belum mau, taaruf dahulu nih. “Secara manusiawi tentu saya ingin menikah, namun dalam periode pendek belum ada. Saya masih mau membahagiakan orang-tua serta adik-adik dahulu, masih ingin nabung, serta ingin menamatkan hafalan, tegasnya.
Bersama-sama Welly, ada lima polisi penghafal Al Qur’an yang lain di Polda Sumsel. Welly serta beberapa rekannya ini benar-benar dapat menjadi inspirasi buat anak-anak muda sekarang ini yang semakin jauh dari Al Quran, namun semakin dekat dengan sosmed.
Sumber : bennyrhamdani