“Dapat dompet mlm tadi nah,duitx lomayan banyak kawa nukar kendaraan seken sebiji,atas nama maimunah alamat.desa bakungan kalaw hndak maambil hb.085247654655,kalaw handak maabil langsung ke vorpo ulun jualan bendera disana di samping lapangan.(balum bisa maantarkan masih jualan bendera sampay tanggal 17)”. Artinya: “dapat dompet tadi malam. Uangnya lumayan banyak. Bisa untuk membeli satu unit motor. Pemilik dompet atas nama Maimunah. Tinggal di Desa Bakungan. Kalau mau mengambil langsung ke kawasan Vorvo. Saya jualan bendera di samping lapangan voli. (Maaf belum bisa antar. Masih jualan bendera sampai tanggal 17)”
Dengan nada khas Banjar, Rahmad mem-posting temuannya itu bermaksud mencari pemiliknya. Niat tulus pria yang sehari-harinya bekerja sebagai tukang jahit ini mendapat apresiasi luar biasa dari para ribuan netizen, khususnya yang tinggal di Kota Tepian. Sebagian ada yang senang dengan kejujuran Rahmad. Sebagian lagi adanya bantu “up” agar postingan itu tetap terbaca.
Upayanya berhasil. Sore kemarin, sekitar pukul14.30 Wita, Siti Maimunah dan Udin --suaminya-- serta anaknya datang ke Jalan Letjend Soeprapto (eks Jalan Pembangunan) yang menjadi lokasi Rahmad berjualan bendera. Menggunakan motor matic, pasangan ini terpogoh-pogoh menemui Rahmad di bahu jalan. Raut wajah ibu berbadan gemuk itu terlihat senang. Karena dompetnya berhasil ditemukan. Matanya berkaca-kaca. Maklum, sejak kehilangan dompet itu, dia pesimistis uang di dalamnya bisa kembali.
“Waktu sampai di rumah, saya kaget dompet sudah tidak ada. Sempat panik, karena ini uang tandon punya bos dan mau saya setorkan,” kata Mainunah.
Semalaman, dia berdoa agar dompet itu bisa kembali ke tangannya. Bahkan dia sempat nazar alias berjanji akan memberikan hadiah berupa uang kepada siapapun yang menemukan dompetnya, jika uang di dalamnya utuh. Ternyata doa wanita tiga anak ini terkabul. Saat hari menjelang siang, dia mendapat kabar dari salah seorang saudaranya yang aktif menggunakan FB mengenai keberadaan dompetnya.
“Saya bersyukur sekali uang ini bisa ketemu. Kalau tidak, saya harus nombok ke bos. Bagi orang kecil seperti kami, uang segitu banyak,” kata pemilik warung kecil di lingkungan kompleks pergudangan, Sungai Kunjang itu.
Di balik kibaran bendera merah putih yang dijualnya, dompet itu langsung diserahkan ke Maimunah. Sesuai janji sebelumnya, ia memberikan uang kepada Rahmad. Sedikit memaksa, karena saat itu Rahmad berupaya menolak pemberian Maimunah yang dititipkan melalui suaminya. “Alhamdullilah ketemu. Saya sangat bersyukur sekali,” ujarnya seraya meninggalkan lokasi tersebut.
Sementara itu, Rahmad pun terlihat lega. Karena dompet itu sudah diambil pemiliknya. Menurutnya, membawa harta yang merupakan hak orang lain merupakan beban moral. Apalagi dia sempat berfikir jika uang itu benar-benar diperlukan.
“Saya tidak berani mengambil hak orang lain. Saya takut dosa. Apalagi saya yakin benar dengan kepercayaan, jika kita menemukan uang di jalan kemudian kita gunakan, maka rezeki yang akan dipangkas dari kita jauh lebih besar dari jumlah itu. Makanya saya takut,” kata Rahmad.
Dia mengaku menemukan dompet itu di Jalan Ir Sutami, Minggu (7/8) sekitar pukul 20.00 Wita, saat hendak ke apotek membeli obat. Saat dia melintas, tiba-tiba matanya tertuju kepada sebuah dompet krem dengan motif gambar wanita di pinggir jalan. Menurutnya, di saat yang bersamaan, ada dua orang yang tidak dikenal juga hendak mengambil dompet itu.
“Karena saya lebih dulu sampai di lokasi dompet itu ditemukan, akhirnya saya ambil. Saya sempat berfikir kalau dompet itu milik orang tadi. Ternyata bukan. Karena mereka langsung meninggalkan lokasi itu,” ujarnya.
Tak langsung dibuka, Rahmad justru mengantongi dompet itu. Kemudian dia menuju apotek untuk membeli obat. Tak berselang lama, pria yang tinggal di Jalan Slamet Riyadi, RT 19, Gang Keluarga, Kelurahan Karang Asam Ilir, Sungai Kunjang ini tiba di rumah. Lantaran penasaran, dia pun membuka isi dompet itu.
“Ternyata uang di dalamnya banyak. Saya sempat menghitungnya. Tapi saya kembalikan lagi sesuai dengan lipatan awal. Kemudian saya melihat identitas pemiliknya,” tuturnya.
Setelah seharian berjualan bendera, tubuhnya pun lelah. Dia memilih istirahat sebelum memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan informasi mengenai dompet yang ditemukannya semalam. Tujuannya untuk mencari siapa pemilik dompet tersebut.
“Akhirnya pagi saya posting di Busam dan ternyata banyak yang komentar. Saya sudah niatkan, kalau melalui postingan itu pemiliknya tidak ketemu, maka akan saya antar ke rumahnya sesuai dengan alamat. Tapi itu setelah tanggal 17 (Agustus, Red) nanti. Karena sekarang saya sibuk jualan bendera,” tuturnya dengan nada lembut.
Kini uang tersebut sudah kembali ke sang pemilik dalam kondisi utuh. Rahmad pun dapat bernapas lega lantaran dia tak lagi punya tanggung jawab untuk menjaganya. Di sisi lain, dia mendapatkan banyak sanjungan dari para netizen atas keikhlasannya mau mengembalikan uang sebanyak itu.
Rahmad tergolong warga yang kurang mampu secara ekonomi. Hanya mengandalkan kemampuannya menjahit pakaian, dia harus menghidupi istri dan ketiga anaknya. Namun di balik itu semua, dia memiliki jiwa yang besar. Kejujurannya tidak bisa digadaikan dengan kebohongan. Apalagi menyembunyikan uang berjumlah jutaan yang notabene merupakan hak orang lain. (aya/nha)
Sumber : http://samarinda.prokal.co/