Menjadi bintang di layar kaca adalah yang diimpikan orang banyak untuk sekarang ini. Namun tak demikian halnya dengan pria berdarah Arab dan Sunda bernama Muhammad Gariz Luis Ma'luf. Pernah membintangi FTV bertopik Lautan Hikmah hingga Ojek Pengantar Cinta pada tahun 2012, pria tampan ini pada akhirnya pindah menjadi anggota Polri.
" Alasan saya jadi polisi lantaran memanglah impian saya dari dulu. Untuk saya itu pekerjaan yang mulia mengabdi pada negara. Terlebih di dukung restu dari kedua orang-tua juga. Saya terasa jadi polisi itu jenis pekerjaan yang cocok dengan ciri-ciri seperti saya, " ungkap pria kelahiran Bandung 16 September 1994 ini.
Toh, di sela-sela dinasnya sebagai polisi berpangkat Bripda, pria ini masihlah pernah juga menekuni karier didunia hiburan lainnya. " Saya masih mengambil job juga didunia modeling. Lantaran lumayan buat nambah-nambah modal nikah hahaha, " papar jejaka yang pernah sekolah jenis dan aktif di bidang berolahraga ini.
Seabrek prestasi juga pernah diukir Gariz. Pada saat kecil pernah masuk arena MC Cilik satu stasiun televisi swasta, lomba coverboy majalah remaja, bahkan juga selang dua tahun sesudah jadi polisi pernah jadi runner-up arena Cosmo Man menaklukkan ribuan peserta tingkat nasional. Di bidang berolahraga, Gariz juga mencapai prestasi renang juara pertama di Kabupaten Bandung, juara tiga PRSI kota bandung, juara pertama futsal kota Bandung.
" Lumayan banyak bila prestasi olahraga. Namun lantaran pernah kecelakaan, akhirnya lari ke dunia entertaiment, " kata polisi yang berdinas di Polrestabes Bandung ini.
Saat di tanya perbandingan jadi artis, model, atlet dan polisi, pemilik account instagram @garizluis37 ini punya jawaban yang panjang.
" Semuanya ada plus minus untuk saya. Setiap pilihan ada enak, ada nggaknya ya, nggal? Di katakan enak polisi ya, enak punya penghasilan tetaplah meskipun pas-pasan. Saat tua dijamin, kesehatan ditanggung negara. Alhamdulillahnya itu dan kita hidup kan tidak selama nya akan diatas, bakal sehat selalu. Enak jadi polisi ya itu, sepanjang kita melakukan pekerjaan dengan benar dengan koridor yang harusnya, aman dari roda kehidupan. Bila dari atlit dan jenising belum pasti bisa pendapatan tetaplah bulanan. Dan makin tua tidak menjanjikan akan tetaplah ada di puncak. Di saat umur mulai masuk tua, jenising dan atlet tidak dapat jadikan sebagai mata pencaharian hidup yang stabil, "