OBAT ALAMI

OBAT ALAMI

Ads

BERITA

Monday, 14 March 2016

Sungguh Tidak Masuk Akal Jika Kalian Lihat Foto Sholat Id Tanpa Ada Shaf Pria dan Wanita Dan Bikin Heboh Netizen Dunia Maya, Mau Tahu Lebih Jelas Baca Selengkapnya!

Media sosial digemparkan beredarnya beberapa photo yang menghadirkan proses Shalat Idul Adha yg tidak memisahkan pada saf lelaki dan wanita.

Dari sebagian photo yang beredar di Facebook, tampak sejumlah jamaah lelaki yang melakukan shalat bercampur dengan jamaah wanita, dan demikian halnya sebaliknya.
Photo itu diupload Jumat (25/9) pagi (atau 11 jam lantas) oleh account facebook bernama Dakwah universitas, yang menurut keterangan account ittu dipunyai oleh Aktivis Dakwah Universitas, yang beralamat di jalan Utan Kayu Raya, Jakarta Timur.

Di photo itu juga disematkan beberapa info yang diberikan oleh pengunggah, yakni penjelaskan bila photo itu di ambil di Simpang Lima, Semarang.

Sementara dalam penuturannya, Dakwah universitas yang mengunggah photo itu memanglah menyampaikan beberapa info yang bernada sinis.

“Ini Semarang loh, bukanlah ditempat yang tak ada ulama disana. Ini Semarang loh, masihlah di Pulau Jawa yang mayoritas muslim. ”

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengakui kaget waktu terima laporan warga mengenai proses salat Idul Adha di Lapangan Simpang Lima, Kota Semarang, pada Kamis, 24 September 2015. Soalnya tidak ada pemisahan saf atau deretan untuk jemaah pria dengan wanita.

“Saya memanglah banyak mendapatkan laporan dari HP (handphone/handphone) saya, dari (account) Twitter juga. Padahal sebenarnya ketentuan salat itu telah terang (saf jemaah pria serta wanita dipisah), ” kata Ganjar waktu kunjungan kerja di Purbalingga, Jawa Tengah, Sabtu, 26 September 2015.

Ganjar juga menyayangkan sikap panitia penyelenggara salat Idul Adha yg tidak tanggap lihat fenomena yang cukup bikin ramai sosial media itu. Panitia seharusnya sigap menertibkan jemaah hingga tidak digabung lelaki serta wanita. Momen itu, kata Gubernur, mesti jadi pelajaran supaya tidak terulang lagi di masa yang akan datang. Tata langkah salat berjemaah telah dipahami semuanya umat Islam, termasuk pembelahan lelaki serta wanita. Jadi tidak ada argumen untuk menoleransi momen sama di masa yang akan datang.

“Ndak (tak) bisa ini terulang. Bila tak, ini bakal jadi narasi yang ramai lagi di socmed (social media/sosial media). Seakan-akan kita tidak profesional, ” tutur bekas anggota Komisi II DPR Itu.

Sebelumnya, protes tentang proses salat Idul Adha di Simpang Lima Semarang pada Kamis lantas pertama kalinya nampak melalui unggahan photo di satu account Facebook punya Ahmad Luthfi. Dalam photo itu terang tampak terang keadaan semerawut beberapa ratus jemaah yang melakukan salat.
Bahkan juga tak ada perbedaan saf atau pembatas pada jemaah lelaki serta wanita. Ada pula posisi jemaah lelaki malah ada di belakang jemaah wanita, dan bergabungnya jemaah keluarga terlihat seperti rekreasi keluarga.

Ahmad Luthfi waktu mengunggah photo itu pernah menuliskan keprihatinannya pada keadaan saf salat yang dialaminya. “Astaghfirullah, pertama kalinya salat hari raya di Simpang Lima Semarang. Masya Allah, jemaah berantakan, campur-baur pada laki serta wanita, saf salat sama-sama berpencar, pada kumpul dengan keluarga seperti rekreasi saja. Inikah muka umat Islam, ” tulisnya.

Komentar beberapa pemakai internet mengenai peristiwa itu juga bermacam. Banyak yang menyayangkan sikap panitia tak dapat mengatur jemaah. Panitia bahkan juga tak menghiraukan ketentuan Islam mengenai salat berjemaah yang salah nya ialah saf lelaki dengan wanita harus dipisah.

Jemaah lelaki dan wanita bercampur waktu salat Idul Adha di Simpang Lima, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis, 24 September 2015.