Setiap daerah miliki adat istiadatnya sendiri dan masing-masing juga mempunyai keunikan seperti di Kampung Bangun, Kecamatan Sambaliung, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Walau menjadi kampung tertua, bukanlah berarti kampung ini padat penduduk. Kampung ini masihlah belum memberikan eksistensi perkembangan masyarakat layaknya kampung-kampung lain yang ada di pinggiran ibu kota kabupaten.
Tak mengherankan bila kebiasaan istiadat di kampung ini dapat masihlah kental, satu diantaranya mengatur jalinan pada pria serta wanita.
Salah seseorang tokoh Kampung Bangun, Kamaruddin yang saat ini jadi anggota DPRD Berau waktu didapati di
satu diantara tempat tinggal warga Kampung Bangun menjelaskan, sampai th. 90an, di kampung ini cuma sedikit muda-mudi yang miliki nyali untuk berduaan seperti orang pacaran.
“Jangankan pacaran, lihat anak gadis dari jauh saja dapat berbuntut ke pelaminan, ” kata Kamaruddin, Minggu (10/4/2016).
Pria yang pernah dua periode menjabat sebagai Kepala Kampung Bangun ini mengakui menikahkan pasangan muda-mudi yang didapati kerap berjumpa, walau tidak sama-sama cinta.
“Jadi kisahnya, ada lelaki yang menaksir anak wanita. Namun dia berkomunikasi dengan rekan si wanita sebagai mak comblang (menjodohkan), ” katanya.
Rupanya, komunikasi pada pemuda dengan mak comblang-nya ini bikin pihak keluarga comblang keberatan.
“Jam tiga subuh pintu tempat tinggal saya diketok sama keluarga wanita sebagai penghubung ini. Orangtuanya keberatan lantaran anaknya kerap didapati lelaki, jam tiga subuh itu juga saya mengawinkan orang, ” katanya dihadapan Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata, Rohaini yang datang berbarengan beberapa kru TV nasional yang bakal meliput kebiasaan istiadat perkawinan orang-orang Berau.
Wednesday, 13 April 2016
BERITA
Home
/
BERITA
/
PERHATIAN NI JANGAN COBA MAIN-MAIN KALAU BELUM TAHU SEBAB CUMA DI KAMPUNG INI SALING LIRIK PANDANG BISA BERUJUNG KE PELAMINAN!!! KEBAYANG GAK!!!